Anggota DPRD dorong Pemkab Lamandau percepat penyerapan anggaran

id dprd lamandau,pemkab lamandau,anggota DPRD lamandau Budi Rahmat, Budi Rahmat,serapan anggaran pemkab lamandau

Anggota DPRD dorong Pemkab Lamandau percepat penyerapan anggaran

Anggota DPRD Kabupaten Lamandau Budi Rahmat. (Foto Antara Kalteng/Fuad Siddiq)

Nanga Bulik (Antaranews Kalteng) - Anggota DPRD Kabupaten Lamandau Budi Rahmat, mendorong Pemerintah daerah setempat untukmempercepat penyerapan anggaran karena waktunya semakin sempit, dan apabila tidak terserap akan berdampak terhadap proses percepatan pembangunan dibidang infrastruktur. 

"Kalau serapan rendah hingga akhir tahun nanti, tentu akan berdampak buruknya terhadap capaian pembangunan di Kabupaten Lamandau. Dan Pemkab agar secepatnya mengatasi berbagai permasalahan saat ini, terutama yang menyangkut masalah anggaran tahun 2018," kata Budi, di Nanga Bulik, Kamis.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan tersebut juga menambahkan bahwa, berdasarkan hasil penyerapan yang telah dilakukan oleh DPRD setempat pada saat reses, masyarakat sangat mengharapkan agar proses pembangunan dalam tahun anggaran 2018 agar bisa dilaksanakan, terutama Alokasi Dana Desa (ADD) maupun Dana Desa (DD).

Dia mengatakan untuk melaksanakan hal tersebut harus ada pengawasan yang efektif dari instansi terkait.  Penganggaran APBD tahun anggaran 2018 akan mengacu kepada daya serap SOPD pada tahun ini. Apabila rendah sudah pasti akan berpengaruh terhadap anggaran tahun depan.

"Tentunya nanti akan kita lihat dari Laporan Keuangan Pertanggungjawaban ( LKPJ ) Bupati Lamandau terhadap APBD tahun anggaran 2018," ujarnya.

Saat ini anggaran yang menjadi sorotan pihaknya yakni Dinas Kesehatan, Pendidikan, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. Sebab, anggaran yang disediakan cukup besar, bahkan pada semester pertama tahun 2018 ini, realisasi program dan serapan anggaran dihampir seluruh SOPD masih sangat rendah.

Apabila realisasi serapan anggaran pada SOPD itu semakin meningkat, sudah tentu pembangunan daerah dapat lebih baik dan memberikan multi efek ke sejumlah instansi lainnya. 

"Jika realisasi rendah, maka pembangunan di Kabupaten yang berjuluk Bumi Bahaum Bakuba ini bisa mengalami keterlambatan," demikian Budi.