Debat Pilkada Palangka Raya dinilai kurang tajam dan tanpa panelis

id DPRD Palangka Raya,pilkada palangka raya,sigit k yunianto,kpu palangka raya

Debat Pilkada Palangka Raya dinilai kurang tajam dan tanpa panelis

Komisioner KPU kota Palangka Raya bersama dengan empat paslon Pilkada Palangka Raya usai debat publik putaran pertama, di Palangka Raya, Sabtu (12/5/18) malam. (Foto Antara Kalteng/Jaya WM)

Dalam acara debat publik calon Pilkada Kota Palangka Raya, banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya. Itu diduga KPU setempat kurang gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bagaimana masyarakat bisa mengenal calon kepala daerahnya yang pada
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya, Sigit K Yunianto meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) lebih kreatif mengemas pelaksanaan debat Pilkada sehingga mampu menarik bagi para pemilih pemula.

"Pemilih pemula menjadi salah satu sasaran utama KPU menjadi peserta aktif dalam pelaksanaan Pilkada. Untuk itu pada tahap awal terutama saat debat ini harus dikemas sedemikian rupa agar mereka semakin tertarik mengetahui visi-misi para calon yang disampaikan dalam debat," katanya di Palangka Raya, Kamis.

Sigit pun menilai pelaksanaan debat pertama yang diselenggarakan KPU Kota Palangka Raya kurang mampu mengorek secara mendalam visi-misi para pasangan calon.

"Salah satu penyebabnya karena tema debat yang dipersempit padahal permasalahan kota ini sangat kompleks. Seharusnya dalam debat tema diperluas untuk sehingga masyarakat dapat mengukur kemampuan menguasai permasalahan yang ada," katanya.

Kemudian, lanjut Sigit pelaksanaan debat pertama pada Pilkada Kota Palangka Raya yang dilaksanakan pada 12 Mei 2018 juga kurang tajam karena tidak adanya panelis.

"Keberadaan panelis sangat diperlukan dalam debat karena para ahli yang memiliki daya pikir kritis akan mampu mengorek lebih dalam visi-misi para calon serta mampu memancing calon dalam menganalisa dan merumuskan pemecahan masalah dalam pemerintahan," kata Sigit.

Baca juga: KPU Kota terkesan tidak serius urus debat publik

Dia pun berharap pihak KPU kota dalam pelaksanaan debat kedua dapat memberikan perbaikan sehingga visi-misi dan kemampuan peserta pilkada dapat sedikit tergambar dalam debat tersebut.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Sugianor pun menilai KPU Kota kurang serius mengurus debat publik pertama tersebut.

"Dalam acara debat publik calon Pilkada Kota Palangka Raya, banyak masyarakat yang tidak mengetahuinya. Itu diduga KPU setempat kurang gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Bagaimana masyarakat bisa mengenal calon kepala daerahnya yang pada 27 Juni 2018 itu akan mereka pilih," katanya.

Politisi PKB itu meminta pihak KPU agar gencar melakukan sosialisasi ke masyarakat. Baik melalui media sosial, grup Whatsapp, daring, spanduk di setiap kecamatan serta mengabarkan bahwa debat publik kedua nanti akan ditayangkan di televisi lagi.