Buntok (Antaranees Kalteng) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Barito Selatan terus memantau ketersediaan hasil peternakan yang dijual di pasaran.
"Pekan ketiga bulan Ramadhan ini kami turun memantau ketersediaan, dan informasi harga hasil peternakan dipasaran," kata Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Barito Selatan, Dekon Harianto di Buntok, Kamis.
Menurut dia, pada minggu ketiga bulan Ramadhan tersebut, pihaknya akan turun ke ibukota kecamatan di daerah ini untuk memantau secara langsung ketersediaan hasil peternakan tersebut apakah ketersediaannya masih dijual dipasaran.
"Hasil peternakan tersebut seperti telur, daging sapi, dan daging ayam," ucapnya.
Ia mengatakan, selama ini ketersediaan telor, daging sapi, dan daging ayam tidak kekurangan, karena untuk ayam ras, dan telor dipasok dari wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).
Sedangkan untuk daging sapi dipasok dari lokal di Barito Selatan, yang mana dalam setiap minggunya dilakukan penyembelihan di Rumah Potong Hewan (RPH).
"Meskipun ketersediaannya mencukupi, namun untuk harganya mengalami kenaikan menjelang hari besar keagamaan," tambah dia.
Berdasarkan pantauan Antara, di pasar sayur, dan ikan (Saik) Buntok, Kamis, harga daging sapi per kilogramnya Rp 150 ribu, dan untuk harga daging ayam ras berkisar antara Rp 40 ribu hingga Rp 45 ribu/kilogramnya.
Begitu juga dengan harga daging ayam kampung Rp 65 ribu/kilogramnya, dan untuk harga telur itik Rp 2.500/butirnya, telur ayam ras antara Rp 1.700 hingga Rp 1800/butirnya, telur ayam kampung Rp 2 ribu/butirnya.
DKPPP Barsel pantau ketersediaan hasil peternakan di pasaran
Kasi kesehatan Masyarakat Veteriner pada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Barito Selatan, Dekon Harianto. (Foto Antara Kalteng/Bayu Ilmiawan)
