Darurat, 1.000 karung pasir tangani abrasi Pantai Ujung Pandaran

id Darurat 1.000 karung pasir tangani abrasi Pantai Ujung Pandaran,Abrasi,Pantai Ujung Pandaran,Pemkab Kotim,BPBD,Halikinnor

Darurat, 1.000 karung pasir tangani abrasi Pantai Ujung Pandaran

Badan jalan di kawasan wisata Pantai Ujung Pandaran ini dulunya berjarak puluhan meter dari bibir pantai, namun kini sudah terkena abrasi. (Foto Jurnalis Warga)

Abrasi akibat kuatnya gelombang dari Laut Jawa yang menghantam Pantai Ujung Pandaran, sudah sangat parah. Fasilitas wisata berupa gazebo serta sejumlah pohon, ambruk akibat tanahnya tergerus abrasi
Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, segera melakukan penanganan darurat terhadap abrasi di Pantai Ujung Pandaran yang dampak kerusakannya semakin parah.

"Saat ini masih dilakukan persiapan. Ini masih menunggu pesanan geobag (karung khusus) belum datang. Rencananya ada 1000 geobag yang akan dipasang," kata Sekretaris Daerah Kotawaringin Timur, Halikinnor di Sampit, Selasa.

Halikinnor yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, mengatakan, pemasangan karung khusus yang akan diisi pasir itu merupakan langkah darurat yang bisa dilakukan pemerintah daerah. Langkah ini diharapkan bisa mengurangi dampak abrasi yang terus menghantam Pantai Ujung Pandaran.

Pantai Ujung Pandaran terletak di Kecamatan Teluk Sampit, berjarak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur. Pantai ini merupakan objek wisata andalan kabupaten ini.

Abrasi akibat kuatnya gelombang dari Laut Jawa yang menghantam Pantai Ujung Pandaran, sudah sangat parah. Fasilitas wisata berupa gazebo serta sejumlah pohon, ambruk akibat tanahnya tergerus abrasi.

Lebih dari 30 rumah warga juga terpaksa dibongkar dalam beberapa tahun terakhir, akibat abrasi yang menggerus tanah pondasi rumah warga. Korban abrasi kemudian direlokasi ke perumahan yang dibangun pemerintah sebanyak 88 unit.

Saat ini abrasi sudah mencapai badan jalan di kawasan wisata tersebut. Jika tidak ada penanganan serius, abrasi dikhawatirkan akan menghancurkan fasilitas pendukung pariwisata seperti sejumlah penginapan dan balai pertemuan yang dibangun pemerintah karena jaraknya hanya beberapa meter dari badan jalan yang kini juga mulai dihantam abrasi.

Pemerintah daerah sudah menetapkan Pantai Ujung Pandaran berstatus darurat abrasi. Pembuatan tanggul menggunakan seribu karung pasir yang akan dilalukan dalam beberapa hari ke depan, merupakan bagian dari langkah darurat yang diambil pemerintah daerah.

Seluruh satuan organisasi perangkat daerah akan dilibatkan dalam pembuatan tanggul darurat tersebut. Tanggul darurat diharapkan mampu mengurangi dampak abrasi, setidaknya sampai ada penanganan komprehensif terhadap abrasi di lokasi itu.

"Kami berharap pemerintah pusat segera membantu menangani abrasi ini karena kondisinya sangat parah. Ini sudah darurat. Pembuatan tanggul menggunakan geobag ini bersifat sementara sambil menunggu bantuan dari pusat," kata Halikinnor.

Berdasatkan data Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, ada sekitar 3.500 meter pantai yang perlu diamankan untuk mengatasi abrasi. Tahun 2017 lalu Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun sekitar 1.700 meter sabuk pantai di Pantai Ujung Pandaran, sehingga masih dibutuhkan sekitar 1.800 meter sabuk pantai tambahan.

Pemerintah daerah sudah mengusulkan bantuan pembangunan sabuk pantai tambahan kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pemerintah daerah berharap usulan itu disetujui sehingga sabuk pantai tambahan bisa dibangun tahun ini karena abrasi semakin parah.

Fungsi utama sabuk pantai memang bukan untuk memecah gelombang meskipun bermanfaat menahan gelombang. Fungsi sabuk pantai adalah untuk menahah agar tanah atau pasir tidak terus tergerus. Selain itu, sabuk pantai diharapkan dapat memperbaiki kawasan bekas abrasi.

Untuk menangani abrasi, memang diperlukan pembangunan tanggul permanen untuk memecah dan menahan gelombang. Biayanya diperkirakan cukup besar sehingga pemerintah daerah meminta bantuan dari pemerintah pusat.