Legislator nilai Pemkab Kotim tak fokus kembangkan potensi daerah

id DPRD Kotim,Parimus,Pemkab Kotim tak fokus kembangkan potensi daerah

Legislator nilai Pemkab Kotim tak fokus kembangkan potensi daerah

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Parimus. (Foto Facebook Parimus, SE)

Kondisi itu mengakibatkan tidak berkembangnya pembangunan di masing-masing wilayah kecamatan, meski memiliki potensi besar
Sampit (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Parimus menilai pemerintah kabupaten setempat tidak fokus dalam mengembangkan potensi daerah di setiap wilayah.

"Kondisi itu mengakibatkan tidak berkembangnya pembangunan di masing-masing wilayah kecamatan, meski memiliki potensi besar," katanya di Sampit, Rabu.

Ia meminta pemkab serius mengembangkan potesi di setiap kawasan, misalnya di wilayah Selatan Kotim yang memiliki potensi bidang pertanian, maka bidang pertanianlah yang harus di perkuat.

Kemudian bagian tengah untuk kegiatan perdagangan dan industri dan daerah Utara untuk pertambangan dan perkebunan, dengan harapan pengembangan ini untuk kesejahteraan bersama.

Lebih lanjut, Parimus menyebutkan kawasan Pelangsian, Bapeang hingga ke wilayah Kecamatan Teluk Sampit merupakan hamparan lahan yang berpotensi dijadikan tempat untuk produksi bidang pertanian.

"Kita mendorong pemerintah daerah untuk mengembangkan kawasan pertanian terpadu yang dimiliki mulai dari daerah Pelangsian," katanya.

Sementara itu, untuk kawasan Cempaga dan sekitarnya yang kini harus dikembangkan adalah komoditas perkebunan masyarakat seperti rotan dan karet.

Hasil perkebunan rotan dan karet di wilayah itu bisa menjadi sektor unggulan jika dikembangkan secara maksimal oleh Pemerintah.

"Selama ini potensi besar itu belum dimanfaatkan dengan baik, sehingga harga rotan dan karet di wilayah itu tidak menentu karena dipermainkan pengumpul.

Akibatnya petani rotan dan karet menjadi korban, ujarnya.

Parimus juga menilai pemerintah daerah selama ini kurang peka dengan setiap permasalahan yang terjadi di kecamatan, kondisi itulah yang menghambat pembangunan.