Tanggul darurat Ujung Pandaran hanya bertahan beberapa bulan, selanjutnya?

id Tanggul darurat Ujung Pandaran hanya bertahan beberapa bulan,Abrasi,Pariwisata

Tanggul darurat Ujung Pandaran hanya bertahan beberapa bulan, selanjutnya?

Pemkab Kotim membuat tanggul darurat menggunakan karung berisi pasir untuk menanggulangi abrasi Pantai Ujung Pandaran. Pemerintah diminta membantu membangun tanggul permanen. (Dok. BPBD Kotim

Sampit (Antaranews Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur, Kalteng, menyatakan Pantai Ujung Pandaran sudah memerlukan tanggul permanen untuk mengatasi abrasi, karena tanggul darurat diperkirakan hanya bertahan beberapa bulan ke depan.

"Proposal sudah kami masukkan ke BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), tapi belum tahu apakah tahun depan dibantu atau tidak. Pembangunan tanggul permanen sudah sangat mendesak," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur Muhammad Yusuf di Sampit, Kalteng, Kamis.

Abrasi di Pantai Ujung Pandaran akibat kuatnya gelombang laut Jawa, semakin parah. Jika tidak ditangani serius, keindahan pantai serta aset-aset berupa sejumlah bangunan yang dibangun pemerintah daerah di objek wisata andalan itu terancam hancur.

Saat ini, pemerintah daerah bersama masyarakat sedang membuat tanggul darurat berupa susunan geobag atau karung khusus yang diisi pasir. Pembuatan tanggul sudah dimulai sejak 30 Mei lalu dan diharapkan selesai 10 Juni 2018.

Terbatasnya dana yang dimiliki, membuat penanganan hanya dilakukan pada titik kritis. Sekitar 1.000 geobag akan disusun membentuk tanggul darurat sepanjang 200 meter.

Pembuatan tanggul darurat dilakukan siang dan malam. Pengisian pasir ke dalam geobag dilakukan siang hari, sedangkan pembuatannya menjadi tanggul dilakukan malam hari karena saat itu air sedang surut. Satu alat berat dioperasikan memudahkan pekerjaan.

Yusuf mengakui, jumlah geobag masih sangat kurang. Berdasarkan evaluasi, ada sekitar 2.000 meter pantai yang harus dilindungi dari abrasi menggunakan tanggul.

Perlunya pembangunan tanggul permanen lantaran abrasi terus terjadi. Tanggul darurat dari geobag bersifat sementara karena daya tahan karung khusus tersebut juga terbatas.

"Daya tahan normal kalau gelombangnya tidak terlalu kuat, bisa sampai enam bulan. Tapi kalau gelombangnya kuat dan sering terbentur sampah kayu seperti di Ujung Pandaran itu, diperkirakan hanya sekitar tiga atau empat bulan sudah jebol. Tapi mudah-mudahan saja tahan lama. Syukur kalau tahan sampai tahun depan," kata Yusuf.

Ia mengatakan pihaknya sudah mengajukan proposal bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dia sangat berharap bantuan tersebut disetujui dan pembangunan tanggul permanen segera dibangun.