Angkutan sungai Kotim wajib dilengkapi peralatan keselamatan

id Angkutan sungai Kotim wajib dilengkapi peralatan keselamatan,Dinas Perhubungan,Fadlian Noor

Angkutan sungai Kotim wajib dilengkapi peralatan keselamatan

Angkutan sungai masih menjadi andalan sebagian masyarakat Kabupaten Kotim, bahkan juga masih ada rute dengan tujuan Pegatan Kabupaten Katingan. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menyatakan secara rutin memeriksa kelaikan armada transportasi sungai serta kelengkapan peralatan keselamatannya.

"Pemeriksaan itu bagian dari tugas rutin, tapi selama musim arus mudik ini, pengawasan dan pemeriksaan ditingkatkan. Sejak H-7 Lebaran, pemeriksaan alat keselamatannya juga dilakukan," kata Kepala Dinas Perhubungan Kotawaringin Timur, H Fadlian Noor, di Sampit, Minggu.

Transportasi sungai masih cukup banyak digunakan masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur. Ada angkutan penyeberangan, ada pula angkutan barang dan penumpang yang menyusuri sungai hingga ke desa-desa kawasan pelosok.

Selain itu, ada pula angkutan sungai yang menghubungkan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dan Pegatan Kabupaten Katingan. Akses jalan darat yang masih terbatas membuat masyarakat Pegatan banyak yang memilih berbelanja ke Sampit dengan menggunakan angkutan sungai.

Angkutan rute ini menjadi perhatian serius karena cukup rawan terjadi kecelakaan. Beberapa tahun lalu, kecelakaan air rute ini pernah terjadi dan merenggut korban jiwa.

Musibah itu diharapkan tidak sampai terulang. Meski begitu, antisipasi harus dilakukan yakni dengan melengkapi peralatan keselamatan, khususnya pelampung, sehingga keselamatan penumpang tetap terjaga.

"Angkutan sungai menuju Katingan itu melalui terusan Hantipan. Angkutan ini menjadi andalan bagi warga Katingan di kawasan pesisir menuju Sampit. Kami akan melakukan sosialisasi lagi untuk mengingatkan motoris dan pengelola angkutan sungai itu supaya mengutamakan keselamatan penumpang," kata Fadlian.

Angkutan sungai penyeberangan dari pusat kota Sampit menuju Kecamatan Seranau, juga menjadi perhatian. Meski lebar Sungai Mentaya yang diseberangi hanya sekitar 800 meter, namun keselamatan harus tetap menjadi perhatian utama.

Ada dua jenis angkutan penyeberangan sungai di Sampit. Yakni perahu kecil untuk angkutan penumpang dan barang, serta feri penyeberangan untuk angkutan sepeda motor dan penumpang.

Fadlian menegaskan, dalam penyelenggaraan transportasi massal tidaknya hanya mengutamakan keselamatan atau keamanan, tetapi juga kenyamanan penumpang. Pengelola angkutan harus benar-benar menyediakan sarana yang memadai demi keamanan dan kenyamanan penumpang.