BPS catat ekspor Kalteng turun 6,94 persen

id BPS Kalteng,kepala BPS Kalteng Hanif Yahya,ekspor kalteng selama April 2018,kalimantan tengah

BPS catat ekspor Kalteng turun 6,94 persen

. (kiri) Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya didampingin Kepala Bank Indonesia Perwakilan Kalteng Wuryanto memaparkan kondisi inflasi selama Mei 2018, di Palangka Raya, belum lama ini. (foto BPS Kalteng)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Kalimantan Tengah selama April 2018 sebesar 151,85 juta dolar AS, turun sekitar 6,94 persen dibandingkan Maret 2018 yang mencapai 163,18 juta dolar AS.

Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya, Palangka Raya, Senin mengatakan, secara kumulatif ekspor April 2018 provinsi ini juga terjadi penurunan 8,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017.

"Untuk neraca perdagangan dengan seluruh negeri mitra dagang di luar negeri, mengalami surplus senilai 98,76 juta dolar Amerika di bulan April 2018, dan 585,86 juta dolar Amerika selama Januari hingga April 2018," ujarnya.

Komoditas andalan ekspor provinsi ini selama April 2018 didominasi sumber daya alam, yakni bahan bakar mineral 116,04 juta dolar Amerika atau sekitar 76,42 persen, diusul kayu dan barang dari kayu 9,07 juta dolar Amerika, lemak dan minyak lemak atau nabati 7,15 juta dolar Amerika, serta bikih, kerak, dan abu logam 5,20 dolar Amerika, dan lainnya 2,22 juta dolar Amerika.

Hanif mengatakan tiga negara mitra dagang utama yang menjadi pangsa ekspor selama April 2018, antara lain Jepang sebesar 91,71 juta dolar Amerika, India sekitar 18,36 juta dolar Amerika, dan Tiongkok sekitar 15,88 juta dolar Amerika.

"Kontribusi nilai ekspor ke Jepang sangat tinggi, yakni mencapai 60,40 persen dari total nilai ekspor. Tapi, biarpun Jepang paling utama pangsa pasar, ketergantungan impor provinsi ini masih didominasi dari Tiongkok," beber dia.

Berdasarkan arus lalu lintas perdagangan luar negeri, kontribusi layanan transportasi laut di Kalteng relatif masih rendah. Dari keseluruhan transaksi perdagangan ekspor, hanya berperan 12,52 persen (April 2018), dan 28,01 persen dari Januari sampai April 2018.

Dia mengatakan pelabuhan yang ikut berperan penting selama April 2018 adalah Banjarmasin 107,36 juta dolar Amerika, dan pelabuhan Tanjung Perak 15,38 juta dolar Amerika.

"Dari tada itu, jelas menunjukkan bahwa potensi layanan transportasi perdagangan masih dikuasai oleh provinsi lain. Bahkan selama empat bulan terakhir, kontribusi beberapa pelabuhan penting di luar Kalteng mencapai 71,99 persen," demikian Hanif.