Ini rekomendasi ponsel baru untuk Lebaran

id Ini rekomendasi ponsel baru untuk Lebaran,xiaomi

Ini rekomendasi ponsel baru untuk Lebaran

Ilustrasi (Ist)

Jakarta (Antaranews Kalteng) -  Idul Fitri tinggal menghitung hari. Berbagai hal telah dipersiapkan, mulai dari kue kering hingga baju baru.

Seiring dengan waktu, ponsel juga menjadi bagian dari gaya hidup. Sehingga tak lengkap rasanya jika tidak memiliki ponsel baru di saat Hari Kemenangan tiba.

Berikut rangkuman ponsel yang meluncur di Indonesia sejak awal hingga tengah tahun yang bisa dijadikan referensi untuk membeli ponsel baru.

Antaranews mengkelompokkan ponsel berdasarkan kelasnya -- sehingga diharap dapat memudahkan untuk memilih sesuai budget -- antara lain low-end dengan klasifikasi harga di bawah Rp2 juta, mid-end dengan rentan harga Rp2juta hingga Rp5juta, serta high-end di atas harga Rp5 juta.

Ponsel low-end
Ponsel low-end masih didominasi oleh perangkat pabrikan lokal. Salah satunya Evercoss dengan smartphone hasil kolaborasi bersama YouTube dan XL, Xtream, yang dibandrol Rp649ribu.Ponsel ini sudah dilengkapi dengan kemampuan 4G, 1GB/8GB, pemindai sidik jari dan  layar lebar 5.5 inci.

Evercoss juga menghadirkan perangkat di atas Stream, yaitu Evercoss U50A Max yang dipasarkan di sekitaran harga Rp 1,2 juta. Evercoss menyematkan fitur empat kamera, masing-masing konfigurasi ganda di depan dan belakang di ponsel ini.

Kamera belakang Evercoss U50A Max memakai konfigurasi 13MP dan 2MP. Efek bokeh juga berlaku untuk kamera depan, yang memakai sensor 8MP dan 2MP. Kemampuan ini didukung oleh chip dari Spreadtrum 1,3GHZ dan RAM 2GB dan ROM 16GB.

Ada pula Advan i6 yang ditawarkan dengan harga Rp1,499 juta. Mengusung tagline "Powered Full View", Perangkat ini dibekali 2GB/16GB,  layar HD 5,5 inci rasio 18:9 dan baterai 3.300 mAh.

Pabrikan China juga ikut "bermain" di kelas ini. Pada Februari, Xiaomi telah meluncurkan Redmi 5 dengan harga Rp1,699 juta untuk 2GB/16GB dan harga Rp1,899 juta untuk 3GB/32GB. Ponsel ini sudah ditenagai Snapdragon 450 1.8GHz dan GPU Adreno 506, serta baterai 3.300mAh.

Bulan lalu, Asus juga ikut meramaikan kelas ini dengan Zenfone Live L1. Dibekali Qualcomm Snapdragon 425 dengan prosesor quadcore dan grafis Adreno 308, serta baterai 3.000mAh, ponsel ini dibandrol Rp1,699 juta untuk RAM3GB/ ROM 32GB.

Belum lama ini, tepatnya pekan lalu, sub-brand Huawei, Honor juga meluncurkan ponsel terbaru 7A untuk segmen low-end. 7A mengunggulkan kamera belakang ganda resolusi 13MP dan 2MP. Diperkuat chipset buatan Snapdragon 430 dengan RAM 3GB dan ROM 32GB, Honor 7A dijual seharga Rp 1,899 juta.

Seakan tak mau kalah dari brand China, vendor Korea juga turut menghadirkan ponsel ramah kantong. Samsung menghadirkan Galaxy J2 Pro dengan harga Rp1,899 juta. Ponsel dengan layar 5 inci Super AMOLED ini didukung RAM 1,5GB dan ROM 16GB, serta baterai 2.600mAh.

Ponsel mid-end
Kelas menengah bisa dikatakan kelas paling "gendut" di pasar Indonesia. Banyak sekali vendor smartphone yang menawarkan ponselnya di kelas ini. Tak cukup satu atau dua perangkat, beberapa bahkan menawarkan hingga empat tipe ponsel dengan alasan memberikan pilihan yang beragam bagi konsumen.

Xiaomi misalnya, sejak awal tahun ini hingga akhir bulan lalu telah menghadirkan tiga tipe ponsel di kelas menengah, yaitu Redmi 5 Plus, Redmi Note 5 dan Redmi S2.

Redmi 5 Plus ditawarkan dengan harga Rp2,199 juta (3GB + 32GB) dan Rp 2,699 juta (4GB + 64GB). Ponsel ini didukung Snapdragon 625 2.0Ghz dan GPU Adreno 506, serta baterai 4.000mAh dengan kamera utama 12MP.

Redmi Note 5 menjadi ponsel Redmi pertama dengan kamera ganda belakang, juga pertama yang dibekali Snapdragon 636. Hadir dengan layar 5,99 inci ratio 18:9 FullHD+, ponsel ini dibekali kamera ganda belakang 12MP+5MP dan kamera depan 13MP, serta baterai 4000mAh. Redmi Note 5 dibandrol Rp2,499 juta (3GB/32GB) dan Rp2,999 juta (4GB/64GB).

Sementara itu, Redmi S2 menjadi jawaban Xiaomi atas "ponsel selfie."  Dibekali sensor kamera depan 16MP, Redmi S2 melenggang dengan harga Rp2,399 juta untuk chipset Snapdragon 625 dengan RAM 3GB dan ROM 32GB.

Oppo yang terkenal dengan "ponsel selfie," juga menghadirkan dua perangkat pamungkasnya di H1 2018, yaitu Oppo F7 dan Oppo F7 Youth.

Oppo F7 Youth ditawarkan dengan harga Rp3,799 juta, lebih murah dari Oppo F7 yang dijual dengan harga Rp4,199 juta. Untuk kamera, Oppo F7 Youth hanya dibekali kamera depan 8MP dan kamera belakang 13MP, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan Oppo F7 yang memiliki kamera depan 25MP dan kamera belakang 16MP.

Meski memiliki perbedaan, Oppo F7 Youth dipersenjatai dengan dapur pacu yang sama dengan Oppo F7, yaitu Mediatek Helio P60 2.0 Ghz, serta RAM 4GB dan ROM 64GB, dan baterai sebesar 3.410 mAh.

Vendor lain yang juga menunggulkan kamera, Vivo, juga menghadirkan V9 dalam gelaran megah di Candi Borobudur pada akhir Maret lalu. Mengusung kamera depan 24MP dan kamera belakang ganda dengan konfigurasi 13MP+2MP, serta Snapdragon 450 dan fitur keamanan face access, Vivo V9 dibandrol Rp3,9 juta.
 
Vivo V9 (ANTARA News/Arindra Meodia)


Sementara itu, Asus menghadirkan empat ponsel sekaligus di kelas menengah, yaitu Zenfone Max Plus M1, Zenfone Max Pro M1, Zenfone 5Q dan Zenfone 5.

Zenfone Max Plus M1 berukuran 5,7 inci didukung chipset MediaTek 6750T dan RAM 4GB/ROM 64GB. Dengan spesifikasi tersebut, dibanderol seharga Rp 2,799 juta.

Sementara itu, Zenfone Max Pro M1 dilengkapi kamera ganda belakang dengan konfigurasi 16MP+5MP untuk varian 6GB/64GB, dan 13MP+5MP untuk varian 3GB/32GB dan 4GB/64GB. Dipersenjatai chipset Qualcomm Snapdragon 636 dan baterai 4.000mAh, ponsel tersebut dibandrol dengan harga mulai dari Rp2,299 juta.

Sebelum resmi menghadirkan Zenfone 5 di pasar Indonesia, Asus terlebih dahulu merilis Zenfone 5Q, ponsel dengan empat kamera. Ponsel ini dibekali kamera ganda belakang 16MP dengan kamera berlensa lebar 120 derajat, dan kamera depan ganda 20MP bersensor Sony dengan kamera berlensa lebar 120 derajat.

Diperkuat dengan chipset Qualcomm Snapdragon 630, RAM 4GB, ROM 64GB, Zenfone 5Q ditawarkan dengan harga Rp3,499 juta. Sebulan kemudian, tepatnya 17 Mei, Asus resmi luncurkan Zenfone 5 di pasar Indonesia, dengan harga Rp4,299 juta.

Zenfone 5 dilengkapi dengan SoC Snapdragon 636. Prosesor tersebut didukung oleh RAM 4GB dengan ROM 64GB, baterai 3.300mAh. Dari segi kamera, ponsel ini dibekali kamera ganda belakang dengan kamera utama 12MP dan kamera kedua 8MP dengan 120 derajat wide-angle. Sedangkan untuk selfie, Zenfone 5 dibekali kamera 8MP.

Selain Zenfone 5, Asus juga meluncurkan Zenfone 5z dengan performa lebih kuat. Zenfone 5z hadir dengan dua varian yaitu RAM 6GB/ROM 128GB yang ditawarkan dengan harga Rp6,499 juta dan varian RAM 8GB/ROM 256GB dibandrol Rp7,499 juta.

Seakan tak mau ketinggalan, Huawei juga menghadirkan nova 2 lite, "adik" dari nova 2i yang diluncurkan akhir tahun lalu. Huawei nova 2 lite dipersenjatai prosesor Qualcomm Snapdragon 430 octacore dengan RAM 3GB dan ROM 32GB, serta baterai 3.000mAh.

Dibekali kamera ganda bagian belakang dengan konfigurasi 13MP+2MP dan kamera depan berkekuatan 8MP, ponsel tersebut dibandrol Rp2,599 juta. Huawei bahkan meresmikan kehadiran sub-brand ponselnya Honor di Indonesia pada akhir Maret.

Tak tanggung-tanggung, Honor hadir dengan tiga ponsel sekaligus: Honor 9 Lite, Honor View 10, dan Honor 7X, dengan harga mulai dari Rp2,499 juta hingga Rp7,299 juta.
 
Honor 9 Lite (ANTARA News/ Nanien Yuniar)


Pabrikan Korea Selatan, Samsung juga menawarkan lima ponsel dalam segmen ini. Selama paruh pertama 2018, Samsung telah meluncurkan Galaxy J7 Duo, Galaxy A6 dan A6+, Galaxy J6 serta Galaxy J4.

Samsung Galaxy J7 Duo mengutamakan kamera ganda bagian belakang 13MP dan 5MP yang dipersenjatai chipset octa-core Exynos seri 7 dengan RAM 3GB dan ROM 32GB, serta baterai 3.000mAh.  Galaxy J7 Duo dibandrol dengan harga Rp3,699 juta.

Kurang dari sepekan, Samsung meresmikan Galaxy A6 dan A6+ dalam sebuah acara yang digelar di Bali. Galaxy A6+ dilengkapi kamera belakang ganda 16MP dan 5 MP sementara Galaxy A6 hanya sensor 16MP.

Kamera depan seri ini beresolusi lebih besar daripada yang di belakang, Galaxy A6+ sebesar 24MP sementara A6 tetap 16MP. Perbedaan kapasitas berlaku juga untuk urusan baterai, masing-masing 3.000mAh dan 3.500mAh.

Dari segi dapur pacu, Samsung Galaxy A6 memakai prosesor octa-core 1,6GHz dan A6+ dengan octa-core 1,8GHz. Dengan kemampuan tersebut, masing-masing dijual seharga Rp3,799 juta dan Rp4,899 juta.

Belum lama ini, Samsung juga memperkenalkan Samsung Galaxy J6 dan J4 bagi konsumen di Indonesia, dengan harga retail Galaxy J6 Rp3,299 juta dan Galaxy J4 Rp2,299 juta.

Samsung Galaxy J6 memiliki layar 5,6 inci dengan kamera belakang 13MP (f1.9) dan kamera depan 8MP (f1.9). Ponsel tersebut hadir dengan prosesor 1.6Ghz octa core yang dilengkapi dengan RAM 3GB dan ROM 32GB, serta baterai 3.000mAh.

Sementara itu, Galaxy J4  mengusung layar 5,5 inci dengan kamera belakang 13MP (f1.9) dan kamera depan 5MP (f2.2). Ponsel tersebut hadir dibekali prosesor 1.4Ghz quad core yang dilengkapi dengan RAM 2GB dan ROM 32GB, serta baterai 3.000mAh.

Jika Anda penggemar produk-produk Indonesia, maka Adavan G2 jawabannya. Dipasarkan seharga Rp2,499 juta, Advan G2 mengunggulkan kamera depan sebesar 16MP. Seperti ponsel yang didedikasikan untuk swafoto, Advan G2 dibekali kamera belakang beresolusi lebih rendah, yakni 13MP.

Dari segi daya, ponsel ini didukung baterai sebesar 3.500mAH, RAM 3GB, kapasitas penyimpanan internal 32GB serta prosesor octa-core 1,5GHz.

Ponsel high-end
Tidak banyak ponsel seri high-end yang dihadirkan di pasar Indonesia pada paruh waktu pertama 2018, tepatnya hanya dua, dan dua-duanya merupakan brand asal Korea Selatan.

Samsung terlebih dahulu membawa perangkat andalannya ke pasar Indonesia, yaitu Galaxy S9 dan Galaxy S9+ pada 9 Maret, tidak lama setelah peluncurkan global dalam Mobile World Congress 2018 yang digelar di Barcelona pada akhir Februari.

Samsung Galaxy S9 (4GB/64GB) ditawarkan dengan harga Rp11,499 juta. Sementara itu, Samsung Galaxy S9+ versi 6GB/ 64GB dibandrol Rp12,999 juta, sedangkan versi dengan memori lebih besar 256GB ditawarkan dengan harga Rp14,499 juta.

Galaxy S9 dibekali kamera belakang 12MP dan kamera depan 8MP, sementara Galaxy S9+ memiliki kamera ganda di bagian belakang masing-masing 12MP dan kamera depan 8MP.

Dari segi dapur pacu, keduanya dibekali prosesor octa-core dengan RAM 4GB (untuk Galaxy S9) atau RAM 6GB (untuk Galaxy S9+), dan pilihan RAM 64GB/128GB/256GB yang dilengkapi slot microSD hingga 400GB, serta baterai 3.000mAh untuk Galaxy S9 dan 3.500mAh untuk Galaxy S9+
.
LG G7+ ThinQ (ANTARA News/Natisha Andarningtyas)


Sementara itu, LG menghadirkan G7+ ThinQ pada akhir Mei. Ponsel premium ini ditenagai oleh chipset terbaru dari seri 800 buatan Qualcomm, Snapdragon 845. Kemampuan chipset ini akan diimbangi oleh RAM sebesar 6GB dan kapasitas penyimpanan internal 128GB.

Ponsel flagship ini memiliki kamera ganda di bagian belakang sebesar 16MP dengan konfigurasi lensa standar dan super wide angle. Untuk kamera swafoto, LG memasang sensor 8MP. LG G7+ ThinQ akan dijual seharga Rp 11,499 juta, seharga dengan Samsung Galaxy S9 varian 4GB/64GB.