Kotawaringin Barat operasikan RPH modern penuhi kebutuhan daging sapi

id Kotawaringin Barat,RPH di kotawaringin barat,Bupati Kobar ,Hj Nurhidayah,pangkalan bun

Kotawaringin Barat operasikan RPH modern penuhi kebutuhan daging sapi

Bupati Kobar, Hj Nurhidayah (berjilbab), didampingi Kepala Dinas DPKH Kobar, Rosihan Pribadi (kaos biru), melihat langsung proses pemotongan hewan di RPH di jalan Rambutan Pangkalan Bun, Selasa (12/6/18) malam. (foto AntaraKalteng/Hendri Gunawan)

Sekarang ini kan produk yang dihasilkan RPH modern itu masih daging segar. Kalau semuanya sudah rampung, produknya akan berbentuk daging beku. Ini lah nanti yang disebar ke mana saja
Pangkalan Bun (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, mengoperasikan rumah potong hewan (RPH) modern sebagai upaya mengantisipasi terjadinya kelangkaan daging sapi jelang Lebaran tahun ini.

Walau belum rampung sepenuhnya, pengoperasian secara terbatas RPH ini sangat diperlukan karena selain cepat juga sangat membantu terutama dari sisi kesehatan, kata Bupati Kobar, Hj Nurhidayah, usai memantau RPH moderen bernama Rumeninsia Pangkalan Bun yang terletak di jalan Ahmad Yani dan RPH tradisional di jalan Rambutan, Selasa (12/6/18) malam.

"Menjelang Lebaran, permintaan daging sapi sangat banyak sekali, sehingga keberadaan dua RPH ini sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap daging, khususnya daging sapi," tambahnya.

RPH modern yang dibangun menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) telah melakukan pemotongan sekitar 200 ekor sapi. Adapun asal sapi-sapi yang telah dipotong tersebut semuanya berasal dari Kabupaten Kobar.

Hj Nurhidayah mengatakan peternak sapi di Kabupaten Kobar relatif banyak dan tidak hanya perorangan, tapi juga beberapa perusahaan. Keberadaan RPH modren itulah nantinya yang akan dioptimalkan untuk menjual daging sapi adal Kabupaten Kobar ke seluruh Kalimantan, bahkan Pulau Jawa.

"Sekarang ini kan produk yang dihasilkan RPH modern itu masih daging segar. Kalau semuanya sudah rampung, produknya akan berbentuk daging beku. Ini lah nanti yang disebar ke mana saja," tambah dia.

Pemkab Kobar memprediksi kebutuhan akan daging sapi akan meningkat drastis H-1 Lebaran, yakni sekitar 80 ekor dalam sehari. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, aktivitas dua RPH yang ada di Kabupaten Kobar akan dioptimalkan.

"Hasil pantauan kita, sejauh ini ketersedian daging sapi aman dan terkendali. Harga daging sapi juga masih stabil, yakni Rp125 ribu per kg. Tapi, kita akan terus pantau perkembangannya, agar tidak terjadi kenaikan," kata Hj Nurhidayah.