Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalimantan Tengah sudah turun ke sejumlah pasar dan sedang menyelidiki penyebab melonjaknya harga daging ayam di Kota Palangka Raya jelang hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah.
"Kami segera memeriksa beberapa pedagang guna mengetahui penyebab tingginya harga daging ayam," kata Kasubdit I INdustri Perdagangan dan Investasi (Indagsi) Ditreskrimsus Polda Kalteng AKBP Zulham Effendi, di Palangka Raya, Kamis.
Dia menyebut informasi dari penyalur ayam memang ada kenaikan harga jelang Idul Fitri akibat tingginya permintaan. Hanya, kenaikan tersebut tidak terlalu besar karena masih dibawah 10 persen dari harga per kg.
Baca juga: Harga daging ayam di Palangka Raya melonjak capai Rp60.000/kg
Zulham pun menduga naiknya harga daging ayam yang normalnya dikisaran Rp35 ribu hingga Rp42 ribu per kg menjadi Rp60 ribu, akibat adanya permainan sebagian oknum pedagang memanfaatkan situasi Idul Fitri ini.
"Kami dapat informasi dari penyalur ayam, normal saja harga jualnya. Tidak naik tajam. Saya menduga, ini ada permainan sebagian oknum pedagang yang memanfaatkan situasi jelang Lebaran," ucapnya.
Adanya dugaan tersebut yang menjadi dasar pihak Polda Kalteng terus berupaya menyelidiki secara mendalam dan berencana memeriksa sejumlah pedagang daging ayam.
"Kenaikan harga jual daging ayam sudah melebihi dari 10 persen keuntungannya, dan ini membuat masyarakat resah," kata Zulham.
Baca juga: Pemerintah Kalteng diminta segera kendalikan harga pangan
Polda segera periksa pedagang terkait lonjakan harga daging ayam
Ilustrasi - Daging Ayam. (Ist)
Kami dapat informasi dari penyalur ayam, normal saja harga jualnya. Tidak naik tajam. Saya menduga, ini ada permainan sebagian oknum pedagang yang memanfaatkan situasi jelang Lebaran
