Tanggul darurat baru tangani 10 persen abrasi Pantai Ujung Pandaran

id Tanggul darurat baru tangani 10 persen abrasi Pantai Ujung Pandaran,Bupati Kotim,Supian Hadi,Pariwisata

Tanggul darurat baru tangani 10 persen abrasi Pantai Ujung Pandaran

Pemkab Kotim menanggulangi abrasi Pantai Ujung Pandaran dengan membangun tanggul darurat terbuat dari geobag atau karung berisi pasir. (Foto BPBD Kotim)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dan pemerintah pusat membantu penanganan abrasi yang terus terjadi di objek wisata Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit.

"Kami sudah menyampaikan permohonan bantuan kepada pemerintah provinsi dan pemerintah pusat. Kami sangat berharap permohonan itu dikabulkan," kata Bupati Supian Hadi di Sampit, Jumat.

Pantai Ujung Pandaran terletak sekitar 85 kilometer dari pusat Kota Sampit, ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur. Pantai ini merupakan objek wisata andalan daerah, dan selalu ramai wisatawan, terlebih saat libur lebaran.

Abrasi akibat kuatnya gelombang dari Laut Jawa menimbulkan dampak cukup parah terhadap Pantai Ujung Pandaran.

Dalam lima tahun terakhir, sudah lebih dari 30 rumah warga terpaksa dibongkar karena pondasinya ambles digerus abrasi. Bentuk pantai juga berubah drastis akibat terus tergerus.

Nelayan korban abrasi direlokasi ke perumahan yang dibangun pemerintah pusat di lokasi yang representatif. Ada 88 unit rumah yang disiapkan dan diusulkan ditambah karena pemerintah daerah berupaya merelokasi kampung nelayan di pantai tersebut ke lokasi yang aman.

Sebelum hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah membuat tanggul darurat sepanjang 160 meter menggunakan 1.000 karung khusus yang diisi pasir. Tanggul darurat tersebut diharapkan bisa bertahan sampai ada bantuan pembuatan tanggul permanen.

Pembuatan tanggul permanen juga sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan berbagai aset wisata yang telah dibangun pemerintah daerah di kawasan itu.

Saat ini abrasi sudah mencapai jalan di lokasi objek wisata itu dan tersisa hanya beberapa meter dari fasilitas wisata yang dibangun pemerintah.

"Dengan selesainya tanggul darurat itu, berarti baru 10 persen abrasi yang tertangani. Kami minta bantuan pembangunan tanggul permanen karena kondisinya sudah sangat mendesak. Ini sudah termasuk kategori bencana," jelas Supian.

Supian bersyukur banyak wisatawan yang tetap berkunjung ke Pantai Ujung Pandaran pada libur Lebaran. Namun, diakuinya, dampak abrasi yang terjadi saat ini membuat suasana menjadi kurang nyaman bagi wisatawan.

Pemerintah daerah sudah membuat perencanaan untuk mengembangkan kawasan wisata Pantai Ujung Pandaran dengan anggaran sistem tahun jamak. Namun jika abrasi terus terjadi maka bisa menghambat upaya tersebut.

Sektor pariwisata menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah. Apalagi kabupaten ini bertekad menjadikan daerah ini sebagai tujuan wisata di Kalimantan Tengah.