Curah hujan meningkat, BPBD Kotim pantau daerah rawan banjir

id Curah hujan meningkat, BPBD Kotim pantau daerah rawan banjir,BMKG,Muhammad Yusuf

Curah hujan meningkat, BPBD Kotim pantau daerah rawan banjir

Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, meningkatkan pemantauan terhadap daerah-daerah rawan banjir, seiring meningkatnya curah hujan sepekan terakhir.

"Kami selalu memantau kawasan-kawasan rawan banjir tersebut sebagai langkah antisipasi," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf di Sampit, Kamis.

Sepekan terakhir curah hujan di sejumlah wilayah Kotawaringin Timur, meningkat. Bahkan di Sampit dan sekitarnya, hujan deras terjadi dalam tiga hari berturut-turut pada sore dan malam hari.

Kewaspadaan diperlukan karena banyak kawasan di Kotawaringin Timur yang sering dilanda banjir saat curah hujan tinggi. Kawasan-kawasan itu khususnya di wilayah dataran rendah dan bantaran sungai, sehingga dengan mudah terendam saat sungai meluap.

Seperti pada awal Januari 2018 lalu, banjir melanda sejumlah wilayah Kotawaringin Timur. Banyak rumah-rumah penduduk di bantaran sungai yang terendam hingga beberapa hari akibat sungai meluap setelah terjadi hujan deras.

Berdasarkan data, banjir sempat terjadi di kawasan Utara yang dilintasi sungai besar dari hulu hingga ke kawasan hilir. Yakni Kecamatan Bukit Santuai, Tualan Hulu, Telaga Antang, Antang Kalang, Parenggean, Cempaga Hulu, Cempaga dan Kotabesi.

Saat itu banjir di beberapa kecamatan seperti parenggean cempaga hulu dan potensi berlangsung cukup lama. Untuk membantu meringankan beban korban banjir, pemerintah daerah menyalurkan bantuan, serta sejumlah perusahaan besar swasta yang peduli membantu korban banjir.

"Saat ini kami masih menunggu data dari BMKG untuk kondisi atau tren curah hujan minggu-minggu ke depan, mengingat saat sekarang prakiraan BMKG masuk ke musim kemarau," kata Yusuf.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun H Asan Sampit mengingatkan masyarakat lebih mewaspadai cuaca buruk dan bencana alam seperti angin kencang, hujan deras, banjir dan tanah longsor.

"Perlu diwaspadai potensi angin kencang, banjir dan tanah longsor meski untuk potensi banjir dan longsor dalam kategori rendah hingga sedang," kata Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun H Asan Sampit, Nur Setiawan.

Nur Setiawan mengakui, beberapa hari terakhir terjadi peningkatan curah hujan di Kotawaringin Timur. Potensi peningkatan curah hujan itulah yang membuat pihaknya mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca buruk dan bencana alam. Meski potensinya dalam skala rendah hingga sedang, namun masyarakat diingatkan tetap waspada.