Anggota DPRD Kalteng minta kesenian Dayak rutin digelar

id DPRD Kalteng,DPRD Kalimantan Tengah,Duwel Rawing,Komisi C DPRD Kalteng,mantan bupati katingan

Anggota DPRD Kalteng minta kesenian Dayak rutin digelar

Anggota Komisi C DPRD Kalteng Duwel Rawing. (Foto AntaraKalteng/Jaya W Manurung)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Legislator Kalimantan Tengah Duwel Rawing meminta Pemerintah Provinsi bersama Kabupaten/kota rutin menggelar kesenian, baik itu tari-tarian dan lagu serta pertunjukan bernuansa dayak agar menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

Setiap kesenian Dayak yang dimiliki provinsi ini ditampilkan di provinsi ataupun negara lain selalu mendapat apresiasi dari warga setempat bahkan sangat antusias menyaksikannya, kata Duwel di Palangka Raya, Jumat.

"Tapi, ketika orang-orang dari provinsi atau negara lain datang ke Kalteng, ternyata pagelaran kesenian tidak ada. Seharusnya pagelaran kesenian daerah rutin dilaksanakan dan gencar dipromosikan. Jadi, wisatawan bisa tahu kapan datang ke Kalteng," tambahnya.

Anggota Komisi C DPRD Kalteng ini mengaku pernah ikut mendampingi dan mengantarkan penari asal Kabupaten Katingan untuk tambil di Negara Jerman. Pada saat penampilan tersebut, masyarakat Jerman sangat antusias melihatnya, bahkan diminta untuk tampil kembali.

Dia mengatakan antusias negara tersebut merupakan bukti bahwa kesenian Dayak, khususnya tari-tarian sangat berpotensi mendatangkan wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk itu, perlu disediakan wadah dan rutin mengadakan kesenian dayak.

"Supaya bisa terlaksana dengan rutin, maka sanggar tari dan lainnya perlu mendapat bantuan anggaran dan pembinaan dari pemerintah provinsi ataupun kabupaten/kota. Jangan dibiarkan berjalan sendiri dan tanpa ada pembinaan," kata Duwel.

Pria yang pernah menjabat Bupati Katingan periode 2003-2013 ini meyakini bila pangelaran seni dayak rutin dilaksanakan, tidak hanya meningkatkan jumlah wisawatan domestik maupun mancanegara datang ke Kalteng tapi juga berdampak pada meningkatnya perekonomian masyarakat.

Dia bahkan menyakini siapapun yang datang dan ingin melihat pagelaran kesenian dayak tersebut, pasti akan mau membayar tiket masuk. Dari tiket masuk tersebut pun bisa menjadi modal untuk memberikan kontribusi kepada pelaku kesenian tersebut.

"Bukan hanya pelaku kesenian yang mendapatkan hasil, tapi juga akan bertumbuh pelaku usaha kecil. Bahkan bisa berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) provinsi maupun kabupaten/kota," demikian Duwel.