HUT Bhayangkara, bakti sosial hingga pembentangan bendera di Sungai Mentaya

id HUT Bhayangkara, bakti sosial hingga pembentangan bendera di Sungai Mentaya,Kapolres Kotim,Mohammad Rommel,Sungai Mentaya

HUT Bhayangkara, bakti sosial hingga pembentangan bendera di Sungai Mentaya

Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel dan Wakapolres Kompol Dhovan Oktavianton bersama pengurus Bhayangkari saat meninjau sunatan massal HUT ke-72 Bhayangkara, Minggu (1/7/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, menggelar kegiatan unik saat puncak perayaan Hari Ulang Tahun ke-72 Bhayangkara, yakni membentangkan bendera Merah Putih di atas Sungai Mentaya Sampit.

"Kegiatan itu akan kami laksanakan pada 11 Juli nanti. Kegiatan ini membawa pesan agar kita semua meningkatkan persatuan dan kesatuan," kata Kapolres AKBP Mohammad Rommel di Sampit, Minggu.

Secara simbolik hal itu ditunjukkan dengan membentangkan bendera di atas Sungai Mentaya hingga ke kawasan seberang. "Artinya persatuan dan kesatuan kita selalu terjaga walaupun dipisahkan oleh kondisi geografis," katanya.

Saat ini persiapan terus dilakukan dengan melibatkan banyak pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat. Rencananya ada sekitar 500 meter bendera merah putih yang dibentangkan di atas sungai yang lebarnya sekitar 482 meter.

Lokasi pembentangan bendera Merah Putih itu rencananya dimulai di ikon kota Patung Jelawat di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang hingga ke seberang sungai yakni Kelurahan Mentaya Seberang Kecamatan Seranau.

Koordinasi terus dilakukan agar kegiatan tersebut tidak sampai mengganggu arus lalu lintas di Sungai Mentaya. Mengingat, sungai ini cukup padat lalu lintas kapal laut maupun angkutan sungai.

Pemilihan lokasi itu juga sekaligus untuk ikut mempromosikan Kotawaringin Timur sebagai daerah tujuan wisata di Kalimantan Tengah. Kegiatan ini juga mungkin akan menjadi yang pertama kali di Kalimantan, khususnya di Kalimantan Tengah.

"Kegiatan itu nanti sekaligus syukuran bersama masyarakat. Biasanya HUT Bhayangkara dilaksanakan di lapangan, tapi kini di tempat publik yaitu ikon Jelawat karena kami ingin lebih dekat lagi dengan masyarakat dan hadir di tengah-tengah masyarakat," tambah Rommel didampingi Wakapolres Kompol Dhovan Oktavianton.

Sementara itu, rangkaian perayaan HUT ke-72 Bhayangkara sudah dilaksanaan sejak beberapa waktu lalu. Di antaranya kunjungan, bakti sosial penyerahan bantuan serta kegiatan lainnya.

Minggu pagi, Polres Kotawaringin Timur dan Bhayangkari setempat melaksanakan ziarah dan tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Batarung Sampit.

Kegiatan ini bukan seremonial, tetapi penting untuk mengenang dan menghargai jasa pahlawan, serta mengambil hikmah agar lebih termotivasi dalam mengabdikan diri kepada masyarakat, bangsa dan negara.

Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan bakti sosial berupa donor darah dan sunatan massal. Data panitia, ada sebanyak 74 peserta donor darah terdiri dari TNI, Polri dan masyarakat, serta sebanyak 53 anak yang mengikuti sunatan massal.

Rommel menegaskan, dirinya ingin polisi menjadi pelindung dan pengayom masyarakat. Selain melindungi dan menegakkan aturan hukum, kehadiran polisi juga harus memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.