Sergio Ramos menangis, Hierro tak menyesal Spanyol tersingkir di Piala Dunia

id Piala Dunia Rusia,Spnayol tersingkir di Piala Dunia 2018,Sergio Ramos

Sergio Ramos menangis, Hierro tak menyesal Spanyol tersingkir di Piala Dunia

Bek Spanyol Sergio Ramos menangis dan pelatih Spanyol Fernando Hierro menghiburnya setelah kehilangan adu penalti pertandingan 16 besar Piala Dunia 2018 Rusia antara Rusia dan Rusia di Stadion Luzhniki di Moskow (1 Juli 2018). (Juan Mabromata / AFP)

Moskow (Antaranews Kalteng) - Pelatih Spanyol Fernando Hierro mengatakan tidak ada penyesalan menangani tugas sebagai pelatih dua hari sebelum Piala Dunia, meskipun timnya tersingkir pada putaran kedua tim tuan rumah Rusia di Moskow, Minggu.

Hierro, yang terlihat tenang meskipun kalah, mengatakan bahwa Spanyol sudah melakukan segalanya dengan benar, tapi bahwa "sepak bola memang seperti itu" setelah timnya mendominasi pertandingan selama 120 menit untuk kemudian harus berakhir dengan adu penalti setelah imbang 1-1.

Dia juga mengatakan Spanyol seharusnya tidak mengubah gaya bermain yang berdasar pada penguasaan bola, meskipun hal itu gagal membongkar pertahanan Rusia.

"Seperti semua orang Spanyol, kami memiliki mimpi dan harapan yang tinggi dan kami sedih tidak bisa mewujudkannya bagi jutaan orang yang mengikuti pertandingan hingga di negara kami," kata Hierro kepada para pewarta.

"Ini hanyalah sebuah pertanyaan sepak bola, menang dan kalah. Saya bisa mengatakan kami semua dapat saling menatap mata. Para pemain sudah luar biasa untuk upaya mereka, profesionalisme mereka, solidaritas mereka."

"Ada banyak rasa sakit pada delegasi, para pemain, staf pelatih, para pekerja," katanya. "Kami memiliki harapan besar untuk Piala Dunia ini dan itu tidak terjadi. Tapi saya tidak memiliki keluhan pada siapapun."

Hierro berposisi pelatih tim Spanyol setelah Julen Lopetegui dipecat karena tidak memberi kabar pada federasi mengenai kepindahannya ke Real Madrid setelah turnamen, padahal dia sudah memperpanjang kontraknya untuk melatih Spanyol.

"Saya bukan seorang oportunis," kata Hierro, yang menjadi bagian dari staf pelatih Lopetegui.

"Situasinya memang seperti itu, tidak ada gunanya melihat ke belakang. Saya menempatkan diri menjadi pelatih dua hari sebelum pertandingan melawan Portugal...Saya pikir saya harus melakukannya dan saya menerima konsekuensinya."

Ditanya mengenai gaya bermain Spanyol, Hierro mengatakan," Kami memiliki ciri khas kami berdasarkan tipe para pemain yang kami miliki. Kami membutuhkan personalitas kami..Sebelum kami memulai memenangi gelar, orang-orang mengatakan kami tidak memiliki ciri khas."

Kapten Timnas Spanyol Sergio Ramos mengaku sangat sulit memikul rasa sakit negaranya karena tersingkir dari Piala Dunia lewat adu tendangan penalti setelah pertandingan 16 Besar di antara kedua tim tetap 1-1 sampai babak perpanjangan waktu.

"Sulit sekali. Kapan pun Anda tersingkir dari Piala Dunia, maka itu sangat menyakitkan. Tim telah melakukan segalanya untuk mencoba dan kembali membuktikan dirinya," kata Ramos kepada saluran Telecinco, Spanyol, usai Spanyol dikalahkan tuan rumah Rusia itu.

"Kami sudah tidak bisa lagi berbuat banyak, kami sudah memberikan segalanya. Penalti adalah satu-satunya cara yang membuat mereka membahayakan kami. Pada babak perpanjangan waktu kami kembali telah memberikan segalanya, menguasai bola," sambung Ramos.

"Penalti itu lotre, dan kami kalah hari ini, tetapi saya bangga sekali menjadi kapten pemain-pemain ini."