Kalteng selama Juni terjadi inflasi 1,39 persen

id BPS Kalteng,inflasi kalteng selama juni 2018,kepala BPS Kalteng Hanif Yahya

Kalteng selama Juni terjadi inflasi 1,39 persen

Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya (kiri) memaparkan kondisi inflasi Kalteng selama Juni 2018, di kantor BPS Kalteng kota Palangka Raya, Senin (2/7/18). (Foto AntaraKalteng/Jaya W Manurung)

... inflasi pada Juni 2018 di Kota Palangka Raya berasal dari jasa angkutan udara 0,60 persen, daging ayam ras 0,21 persen, ikan nila 0,05 persen, ayam goreng 0,05 persen dan daging ayam kampung 0,04 persen
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Badan Pusat Statistik mencatat Indeks Harga Konsumen selama Juni 2018 di Provinsi Kalimantan Tengah mengalami inflasi 1,39 persen, diikuti laju inflasi tahun kalender 3,13 persen dan tahun ke tahun 3,08 persen.

Inflasi 3,19 persen dialami provinsi ini pada Juni 2018 tersebut merupakan gabungan dari Kota Palangka Raya yang mengalami inflasinya 1,14 persen dan Sampit 1,82 persen," kata Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya di Palangka Raya, Senin.

"Andil harga yang diatur pemerintah atau administered prices menjadi faktor pendorong utama terjadinya inflasi di Kota Palangka Raya dan Sampit. Komponen harga bergejolak juga berkontribusi cukup tinggi terhadap inflasi," tambahnya.

Terjadinya inflasi sebesar 1,14 persen untuk Kota Palangka Raya karena adanya kenaikan indeks harga dari 128,81 pada bulan Mei menjadi 130,28 pada Juni 2018. Inflasi ini juga didominasi oleh meningkatnya indeks harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sekitar 4 persen, dan bahan makanan 1,61 persen.

Hanif mengatakan laju inflasi tahun kalender 2,34 persen juga didominasi oleh lonjakan kenaikan indeks harga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 4,40 persen, dan bahan makanan 4,18 persen. Dan, untuk inflasi tahun ke tahun 2,23 persen tersebut lebih dipengaruhi kelompok kesehata 4,54 persen dan sandang 4,53 persen.

"Kalau untuk komoditas utama pendorong terjadinya inflasi pada Juni 2018 di Kota Palangka Raya berasal dari jasa angkutan udara 0,60 persen, daging ayam ras 0,21 persen, ikan nila 0,05 persen, ayam goreng 0,05 persen dan daging ayam kampung 0,04 persen," ucapnya.

Kepala BPS Kalteng ini menyebut, untuk inflasi Sampit sebesar 1,82 persen tersebut karena adanya kenaikan harga dari 134,45 pada Mei 2018 menjadi 136,90 pada Juni 2018. Terjadinya inflasi ni terutama dipengaruhi oleh meningkatnya indeks harga kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 4,38 persen dan bahan makanan 3,25 persen.

Laju inflasi tahun kalender 4,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun 4,60 persen di Sampit lebih tinggi dibandingkan Kota Palangka Raya. Hal ini disebabkan kenaikan harga kelompok bahan makanan 8,39 persen, serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 5,23 persen.

"Komoditas utama pendorong terjadi inflasi pada Juni 2018 di Sampit berasal dari jasa angkuta udara 0,65 persen dan daging ayam ras 0,39 persen, angkutan antar kota 0,09 persen, kacang panjang 0,09 persen, dan tongkol/Ambu-ambu 0,08 persen," demikian Hanif.