Kepala BPK RI Perwakilan Kalteng tak ikut tes urine narkoba

id tes urine,narkoba,Kepala BPK RI Perwakilan Kalteng tak ikut tes urine narkoba,Kepala BPK RI Kalteng,BNNK Palangka Raya,Soedja'i

Kepala BPK RI Perwakilan Kalteng tak ikut tes urine narkoba

Petugas BNNK Palangka Raya menyusun hasil tes urine 89 pegawai BPK RI Perwakilan Kalteng yang dites secara dadakan, Jumat (6/7/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Puluhan pegawai Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Perwakilan Kalimantan Tengah, mendadak dites urine oleh petugas Badan Narkotika Nasional Kota Palangka Raya usai melaksanakan olahraga bersama dengan unsur pimpin instansi setempat.

"Tes urine secara dadakan ini dilakukan tidak lain untuk meningkatkan etos kerja pegawai setempat. Kemudian, selain meningkatkan etos kerja kegiatan yang kami lakukan tidak lain agar para pegawai BPK RI tersebut tidak terjerumus ke dunia narkoba yang sekarang sudah merajalela," kata Kepala Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Palangka Raya, Soedja'i, Jumat. 

Dari 90 orang pegawai BPK RI yang mengikuti tes urine yang dilakukan BNNK setempat, hanya pucuk pimpinannya saja yang tidak mengikuti kegiatan tersebut. Sebab, yang bersangkutan sedang berada di luar kota mengikuti rapat penting yang tidak bisa ditinggalkan.

Baca juga: Polisi dan BNNK amankan 13 orang diduga pengguna narkoba

Pihak BNNK setempat berencana dalam waktu dekat ini akan segera menjadwalkan ulang tes urine untuk Kepala BPK RI yang kebetulan tidak bisa mengikuti kegiatan tersebut, saat petugas BNNK memeriksa anak buahnya tersebut. 

"Yang mengikuti tes urine dari 90 jumlah pegawai di BPK RI ini, hanya 89 orang kami nyatakan negatif dan tidak ada terindikasi narkoba dalam bentuk jenis apapun. Mengenai Kepala BPK RI yang belum kami lakukan tes urine, tidak menutup kemungkinan kami akan menjadwalkan ulang mengenai hal tersebut," ucap Soedja'i yang akrab di panggil Babe oleh awak media.

Orang nomor satu di BNNK Palangka Raya itu menyampaikan, langkah ini ia lakukan karena angka peredaran narkoba di Kota Palangka Raya tergolong sangat tinggi. Tidak bisa dipungkiri bahwa pengedar narkotika tidak hanya dari masyarakat biasa saja, melainkan ada melibatkan pekerja kantoran, pelajar dan oknum Aparatur sipil Negara.

Baca juga: BNNK Palangka Raya Berhasil Bekuk Pasutri Pengedar Sabu

"Hal seperti ini tidak hanya di fokuskan di suatu tempat seperti kantor BPK RI saja. Sejumlah instansi lain sepereti pegawai perhotelan dan perbankan juga jadi sasaran pihak kami, namun hasilnya semua dinyatakan negatif,"bebernya. 

Ditambahkan Soedja'i, guna menekan tingginya peredaran narkotika di daerah setempat, BNNK setempat akan gencar melakukan sosialisasi mengenai bahaya narkoba yang bersifat pencegahan. Selain itu pihaknya juga tetap menindak bagi para pengedar dan bandar yang berada di ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah. 

"Kami berusaha untuk mempersempit pergerakan para pengedar dan bandar narkoba, agar daerah kita ini bebas dari bahaya narkoba yang sangat merajalela di kota ini," tandasnya.

Baca juga: BNNK Palangka Raya Rehabilitasi 15 Pecandu Narkoba