Belum baiknya kondisi jalan membuat harga barang di desa mahal

id DPRD Kalteng,anggota komisi D DPRD Kalteng,Abdul Hadi,harga barang di desa di kalteng mahal,DPRD Kalimantan Tengah

Belum baiknya kondisi jalan membuat harga barang di desa mahal

Anggota Komisi D DPRD Kalteng Abdul Hadi. (Foto Setwan DPRD Kalteng)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Anggota DPRD Kalimantan Tengah, Abdul Hadi menyebut, harga-harga barang, khususnya komoditas pangan di sejumlah desa di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), jadi mahal akibat minimnya infrastruktur jalan.

Bukan hanya minimnya infrastruktur jalan tapi juga ada beberapa desa di Barsel hanya dapat ditempuh melalui sungai, kata Abdul Hadi, di Palangka Raya, Selasa.

"Desa Tarusan salah satu desa yang hanya bisa ditempuh melalui sungai. Di Desa itu harga-harga barang sangat mahal dibandingkan di Buntok, Ibukota Kabupaten Barsel," ucapnya.

Wakil rakyat Kalteng dari daerah pemilihan IV meliputi Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Barito Timur dan Barito Selatan ini mengaku, sering menerima aspirasi dari masyarakat desa, khususnya di daerah aliran sungai (DAS) Barito, mendesaknya pembangunan infrastruktur jalan.

Dia pun mengharapkan Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi memberikan perhatian serius terhadap desa terpencil di Barsel. Sebab, minimnya infrastruktur tidak hanya membuka keterisolasian, tapi juga menurunkan harga-harga barang di wilayah setempat.

"Saya yakin, harga barang di desa-desa tidak lagi terlalu mahal kalau infrastrukturnya sudah ada dan bagus. Tapi memang harus diakui, luas wilayah di Kalteng ini belum sebanding dengan Anggaran. Ini salah satu kendala juga dalam mempercepat pembangunan infrastruktur," kata Hadi.

Mengatasi minimnya anggaran, Anggota Komisi D DPRD Kalteng ini pun menyarankan Pemkab Barsel lebih kreatif dan berinovasi. Jika memungkinkan, berkoordinasi dengan kabupaten lain, yang berbatasan langsung dengan kabupaten setempat.

Dia mengatakan, untuk Kabupaten Barsel bisa berkoordinasi dan menyamakan program perbaikan infrastruktur dengan Kabupaten Barito Utara. Sebab, desa di dua kabupaten ini banyak yang masih terisolir.

"Kalau infrastruktur terbangun, akses angkut sembako lebih gampang dan harganya lebih murah. Dan jalur ini juga akan tembus ke daerah Barut ke wilayah Kandui," demikian Hadi.