Kebakaran lahan terjadi dua lokasi di Sampit

id Kebakaran lahan terjadi dua lokasi di Sampit,Pemadam Kebakaran,Gambut,Rihel

Kebakaran lahan terjadi dua lokasi di Sampit

Petugas dari Manggala Agni memadamkan kebakaran lahan di kawasan perumahan Wengga Agung Sampit. (Foto Jurnalis Warga)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kebakaran lahan terjadi di dua lokasi di Sampit Ibu kota Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada Jumat siang sehingga tim terpadu langsung bergerak cepat memadamkannya.

"Tadi kebakaran lahan terjadi di Jalan Pramuka atau Nusantara dan kawasan perumahan Wengga Agung 6. Setelah ada informasi masyarakat, tim langsung memadamkannya," kata Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Rihel di Sampit, Jumat.

Berkurangnya intensitas hujan sepekan terakhir membuat pemerintah daerah meningkatkan kewaspadaan. Lahan gambut yang banyak ditemukan di daerah ini sangat mudah kering saat kekurangan air sehingga mudah terbakar.

Rihel menyebutkan, kebakaran lahan di Jalan Pramuka atau Nusantara sempat membakar lahan berukuran 25x50 meter. Api berhasil dipadamkan oleh petugas dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur.

Sementara itu, kebakaran lahan di kawasan perumahan Wengga Agung 6 ditangani oleh petugas dari Manggala Agni dan kepolisian. Petugas dengan cepat memadamkan api agar tidak meluas, meski lokasinya di seberang sungai sekitar perumahan tersebut.

"Api sempat membakar lahan sekitar 10x20 meter. Lokasinya dekat sungai. Api sudah padam," kata Kapolsek Baamang, AKP Agus Trinonggo.

Rabu (11/7) lalu kebakaran terjadi di sisi Jalan Jenderal Sudirman km 10. Kebakaran terjadi di dua titik dalam satu hamparan, namun berkat kesigapan petugas, kebakaran dengan cepat dipadamkan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur, Muhammad Yusuf mengatakan, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, puncak musim kering diperkirakan terjadi Agustus mendatang. Masyarakat Kotawaringin Timur harus ikut waspada karena kabupaten ini termasuk daerah yang sangat rawan kebakaran hutan dan lahan.

"Kemarau diprediksi dimulai pada dasarian ke tiga Juli ini. Mungkin sekitar tanggal 20 Juli sudah mulai masuk kemarau. Makanya untuk mengantisipasi, rencananya pertengahan Juli ini akan ditetapkan status siaga darurat kebakaran hutan dan lahan," kata Yusuf.

Masyarakat Kotawaringin Timur harus lebih waspada terjadinya kebakaran hutan dan lahan, terlebih saat kemarau. Luasnya sebaran tanah gambut tebal membuat kebakaran lahan sangat rawan terjadi saat kemarau.