Merah putih dibentang di atas Sungai Mentaya simbol persatuan

id Merah putih dibentang di atas Sungai Mentaya simbol persatuan,HUT Bhayangkara,Polres Kotim,Mohammad Rommel,Supian Hadi

Merah putih dibentang di atas Sungai Mentaya simbol persatuan

Bupati Kotim H Supian Hadi, Kapolres AKBP Mohammad Rommel dan pejabat lainnya berfoto di ikon kota Patung Jelawat dengan latar kain merah putih yang dibentang di atas Sungai Mentaya, Sabtu (14/7/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Sepanjang 520 meter kain merah putih dibentang di atas Sungai Mentaya Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke-72 Bhayangkara.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Maknanya sangat dalam untuk mengingatkan kita agar selalu menjaga persatuan dan kesatuan demi keutuhan Negara Republik Indonesia," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Sabtu.

Pembentangan merah putih diawali seremonial di ikon kota Patung Jelawat. Selain Supian dan Kapolres AKBP Mohammad Rommel, turut hadir Wakil Bupati HM Taufiq Mukri, Wakil Ketua DPRD H Supriadi, Sekretaris Daerah Halikinnor, Wakapolres Kompol Dhovan Oktavianton dan pejabat lainnya.

Kegiatan ini melibatkan banyak pihak seperti pemerintah daerah, TNI, pelajar, insan kepelabuhanan dan masyarakat. Pembentangan merah putih dilakukan dari Dermaga Sampit Pelabuhan Sampit hingga dermaga di kawasan Mentaya Seberang.

Sejumlah kapal tunda atau "tugboat" dikerahkan untuk pembentangan merah putih ini. Tali diikat dari tiang di Dermaga Sampit Pelabuhan Sampit hingga dermaga Mentaya Seberang.

Kain merah putih ditempatkan di titik bagian tengah sungai. Ketika sirine kapal berbunyi sebagai aba-aba, bendera langsung ditarik ke kiri dan kanan sehingga membentang penuh di atas Sungai Mentaya.

Suasana kemeriahan terasa dengan terdengarnya suara sirine kapal bersahutan. Puluhan anggota TNI dan Polri juga hilir mudik menggunakan kapal sambil mengibarkan bendera merah putih.

Supian dan pejabat lainnya terlihat antusias menyaksikan kegiatan unik tersebut. Masyarakat juga tidak kalah antusias memadati dermaga dan kawasan ikon Patung Jelawat. Kegiatan seperti ini diharapkan menjadi salah satu cara efektif membangkitkan nasionalisme anak bangsa.

"Hilangkan perbedaan. Menjaga NKRI bukan hanya tugas TNI dan Polri, tetapi juga kewajiban seluruh masyarakat. Generasi muda harus dan bertanggung jawab untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan. Pahami dan amalkan makna Pancasila. Indonesia adalah rumah kita bersama," kata Supian.

Kapolres AKBP Mohammad Rommel mengatakan, kegiatan ini merupakan simbol sekaligus mengingatkan bahwa seluruh anak bangsa diikat oleh persatuan. Bendera merah putih menjadi lambang kebersamaan yang menyatukan seluruh masyarakat.

"Kita bersatu tanpa memandang perbedaan suku, agama, ras dan antargolongan. Mari kita perkuat persatuan dan kesatuan bangsa untuk mengisi kemerdekaan dengan membangun daerah dan bangsa," ajak Rommel.

Pembentangan kain merah putih ini merupakan salah satu rangkaian untuk memeriahkan HUT ke-72 Bhayangkara. Sebelumnya, berbagai kegiatan juga digelar seperti bakti sosial, anjangsana, sunatan massal, tabur bunga di makam pahlawan serta upacara dan syukuran.

Rommel mengatakan, pihaknya ingin lebih dekat lagi dengan masyarakat. Untuk itulah, kegiatan kemasyarakatan terus ditingkatkan, termasuk pelaksanaan upacara dan syukuran yang dilaksanakan di ikon kota Patung Jelawat agar masyarakat juga bisa menyaksikan dan merasakan kemeriahannya.