Sepeda Nusantara jadi ajang pengenalan olahraga tradisional Dayak

id sepeda nusantara,olahraga tradisional dayak,menyipet, wali kota palangka raya

Sepeda Nusantara jadi ajang pengenalan olahraga tradisional Dayak

Wali Kota Palangka Raya Riban Satia melepas (start) para pesepeda dalam acara Sepeda Nusantara Etape Palangka Raya 2018 yang dipusatkan di Stadion Sanaman Manikei Palangka Raya diikuti oleh masyarakat umum, komunitas, unsur pemerintah kota , serta jajaran TNI dan Polri pada Minggu (15/7/2018). (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pergelaran Sepeda Nusantara Etape Kota Palangka Raya 2018 oleh pemerintah setempat dijadikan ajang pengenalan olahraga tradisional suku dayak.

"Sesuai misi pergelaran Sepeda Nusantara 2018 yang ingin mengangkat olahraga daerah. Kali ini kita mengangkat olahraga menyipet atau menyumpit agar olahraga ini semakin dikenal luas," kata Wali Kota Palangka Raya Riban Satia usai acara Sepeda Nusantara tersebut, Minggu.

Pengenalan olahraga menyipet ini dilakukan di sela pembukaan Sepeda Nusantara Etape Palangka Raya 2018 dengan mempraktikkan penggunaan olahraga tradisional secara langsung oleh Staf Ahli Kemenpora Bidang Ekonomi Kreatif, Joni Madrizal.

Pada kesempatan itu Joni Madrisal didampingi Wali Kota Palangka Raya beserta unsur FKPD kota setempat termasuk wali kota Palangka Raya terpilih, Fairid Naparin.

Wali Kota Riban Satia juga menyerahkan piagam kepada kepada Staf Ahli Kemenpora, Joni Madrizal. Piagam itu berupa keterangan terkait pemanfaatan sipet atau sumpit dalam kehidupan masyarakat Dayak.

"Melalui acara ini kami berharap olahraga tradisional Suku Dayak semakin dikenal luas. Kami juga berharap kementerian dapat memberikan perhatian lebih dalam pengembangan dan pelestarian olahraga tradisional," kata Riban.
 
Pengenalan olahraga tradisional menyipet dilakukan di sela pembukaan Sepeda Nusantara Etape Palangka Raya 2018 dengan mempraktikkan penggunaannya secara langsung oleh Staf Ahli Kemenpora, Joni Madrizal, yang didampingi Wali Kota Palangka Raya beserta unsur FKPD kota setempat termasuk wali kota Palangka Raya terpilih, Fairid Naparin. (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)


Sumpit atau Sipet merupakan senjata untuk berburu maupun untuk pertahanan diri, baik dalam dalam pertempuran terbuka atau sebagai senjata rahasia untuk pembunuhan diam diam.

Sumpit tradisional Suku Dayak yang terdiri tabung bambu atau kayu yang panjangnya 2-3 meter ini penggunaannya dengan cara ditiup.

Sementara itu, Staf Ahli Kemenpora Bidang Ekonomi Kreatif, Joni Madrizal mengatakan pihaknya melalui program kerja terus berupaya mengembangkan dan menggairahkan kembali olahraga tradisional nusantara.

"Tujuannya agar olahraga tradisional ini tidak punah ditelan zaman," kata Joni.

Terkait acara Sepeda Nusantara Etape Palangka Raya 2018, dia berharap pemerintah kota dapat mengembangkan olahraga itu dengan menjadikannya kegiatan rutin.
 
Wali Kota Palangka Raya Riban Satia (kiri) menyerahkan piagam kepada kepada Staf Ahli Kemenpora, Joni Madrizal pada Minggu (15/7/18). (Foto Antara Kalteng/Rendhik Andika)


Acara Sepeda Nusantara Etape Palangka Raya 2018 yang dipusatkan di Stadion Sanaman Manikei Palangka Raya diikuti oleh masyarakat umum, komunitas, unsur pemerintah kota , serta jajaran TNI dan Polri.

Jarak yang ditempuh dalam acara yang bertabur hadiah ini dinilai cukup jauh karena mencapai lebih dari 10 kilometer.

Meski demikian, para peserta tetap antusias mengikuti acara Sepeda Nusanrara 2018 ini hingga akhir.