Kasus bunuh diri di Rutan ternyata direncanakan pelaku

id rutan palangka raya,rudi alamsyah,kemenkumham kateng

Kasus bunuh diri di Rutan ternyata direncanakan pelaku

Rutan Kelas II A Palangka Raya (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo) (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo/)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Kalteng, Anthonius M Ayorbaba menegaskan, kasus bunuh diri yang dilakukan warga binaan di Rumah Tahanan Kelas II A Palangka Raya ternyata sudah direncanakan pelaku Rudi Alamsyah (31). 

Indikasi kuat bhwa pelaku merencanakan mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri itu diketahui setelah pegawai Rutan mendapatkan surat pesan terakhir di dekat jasad korban. 

"Dalam surat itu ada dia menitip satu nomor handphone milik keluarganya. Ketika kami hubungi nomor tersebut, ternyata sanak keluarganya itu sudah berada di depan rutan mengetahui adanya peristiwa itu," kata Anthonius saat dihubungi melalui telepon seluler pribadinya, Minggu. 

Anthonius mengatakan, pihak keluarga Rudi Alamsyah juga ngotot jenazah keluarganya itu tidak usah dilakukan visum atau otopsi di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. 

Mereka meminta jenazah Rudi Alamsyah agar segera dibawa dan dikuburkan ke Pangkalan Bun, tempat di mana dirinya tinggal bersama sanak keluarganya. 

"Itu artinya kinerja petugas sudah seoptimal mungkin untuk menjaga warga binaan yang ditampung di Rutan setempat. Seandainya saja secara dadakan, tentunya yang bersangkutan tidak bisa berbuat seperti itu dengan mudah. Kalau terencana tentu segala sesuatunya sudah korban siapkan agar tidak diketahui petugas rencananya tersebut," ucapnya. 

Dalam adanya hal tersebut, selain rekan sekamar korban dimintai keterangan, lima petugas yang piket juga melakukan pemeriksaan internal oleh pihak pimpinan tertinggi mereka. 

"Ya Kalapas juga sudah memeriksa beberapa anggotanya yang piket saat itu, bahkan hal tersebut tidak bisa dikatakan kelalaian bagi petugas yang kala itu bertugas," ungkapnya. 

Ia juga berpesan, kejadian serupa agar tidak kembali terjadi. Petugas di Rutan dan Lapas yang ada di Kalteng jangan pernah menyepelekan hal-hal kecil. 

"Karena dari hal-hal kecil itu bisa menjadi kesalahan yang besar. Kemudian saya harapkan kejadian serupa cukup terjadi sekali ini saja, ke depannya tidak akan ada lagi," katanya.