Sampit (Antaranews Kalteng) - Anggota legislatif Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Dadang H Syamsu mengharapkan daerahnya dimasukkan ke program Tol Udara.
"Tol Udara merupakan program strategis nasional yang sangat dan dibutuhkan bagi daerah-daerah di luar Pulau Jawa, termasuk di Kotawaringin Timur. Kami tentu sangat berharap daerah ini juga menjadi bagian program ini," kata anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, Dadang H Syamsu di Sampit, Rabu.
Menurut Dadang, potensi perekonomian Kotawaringin Timur sangat besar dibanding daerah lain di Kalimantan Tengah. Transportasi memegang peranan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kotawaringin Timur merupakan daerah strategis dengan akses mudah melalui jalur darat, sungai, laut dan udara.
Kabupaten ini ia nilai memegang peranan penting karena pasokan barang dari luar daerah, khususnya Pulau Jawa yang melalui Pelabuhan Sampit, tidak hanya untuk memenuhi permintaan di Kotawaringin Timur, tetapi juga dipasok ke kabupaten tetangga yakni Seruyan dan Katingan.
Beberapa waktu lalu pemerintah menetapkan Pelabuhan Sampit menjadi salah satu pelabuhan yang masuk dalam program Tol Laut.
Kini, anggota Komisi III DPRD Kotawaringin Timur, berharap Bandara H Asan Sampit juga dimasukkan ke program Tol Udara.
Distribusi barang ke Sampit sebagian besar melalui kapal laut di Pelabuhan Sampit. Namun saat gelombang tinggi, transportasi udara menjadi solusi angkutan barang, bahkan komoditas cabai dan jenis sayuran juga sering diangkut menggunakan pesawat.
Kelancaran transportasi laut dan udara sangat penting untuk menjamin ketersediaan barang dan untuk mengurangi disparitas harga bagi masyarakat. Selain itu, pemerintah harus menjamin kelangsungan pelayanan penyelenggaraan angkutan barang ke daerah.
Kebutuhan jasa transportasi udara di Kotawaringin Timur juga terus meningkat. Pemerintah diminta memikirkan pengembangan bandara untuk mengimbangi terus meningkatnya permintaan.
Pemerintah daerah menganggap transportasi udara adalah bagian penting dalam pembangunan. Bahkan untuk mendorong eksistensi penerbangan, pemerintah daerah pernah bekerja sama dengan Merpati Nusantara Airlines untuk penerbangan bersubsidi, namun kemudian dihentikan pada awal 2014.
Saat ini jumlah maskapai dan jadwal penerbangan di Bandara H Asan Sampit cukup banyak. Namun yang sering dikeluhkan masyarakat adalah mahalnya harga tiket sehingga sebagian warga memilih terbang melalui Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya karena lebih murah dan banyak pilihan.
"Sinergitas pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjadi sebuah keniscayaan untuk segera mengembangkan Bandara H Asan karena mobilisasi orang dan barang cukup tinggi. Harapannya, bisa ditambah armada yang berbadan besar," ucap Dadang, politikus muda Partai Amanat Nasional.
Kepala Bandara H Asan Sampit, Zuber mengatakan, saat ini ada 10 penerbangan setiap hari. Tujuan yang dilayani yaitu Jakarta, Semarang, Surabaya, Palangka Raya dan Banjarmasin.
Jumlah penumpang terus mengalami peningkatan. Tahun 2017 lalu, jumlah penumpang hanya berkisar 600 hingga 700 per hari, tahun ini sudah mencapai 1.000 penumpang per hari. Bahkan saat arus mudik lebaran lalu, penumpang mencapai 1.200 orang per hari.
Peningkatah fasilitas bandara terus dilakukan secara bertahap. Dia yakin aktivitas di Bandara H Asan Sampit akan terus meningkat sehingga pengembangan bandara menjadi sebuah keharusan.
Berita Terkait
Jokowi berharap Idul Fitri momentum saling memaafkan
Selasa, 9 April 2024 22:27 Wib
DPRD Kotim berharap jalan tembus menuju Pelabuhan Bagendang segera terwujud
Kamis, 4 April 2024 12:42 Wib
Wabup berharap banyak pemuda Gumas lolos seleksi PPAP Kemenpora
Selasa, 2 April 2024 20:14 Wib
Irawati berharap pasangan Harati berlanjut ke Jilid II
Senin, 1 April 2024 16:45 Wib
Mahfud MD berharap MK selamatkan masa depan demokrasi Indonesia
Rabu, 27 Maret 2024 15:14 Wib
DPRD Kotim berharap penyelesaian jalan tembus Pulau Hanaut terwujud
Rabu, 27 Maret 2024 14:03 Wib
Bupati berharap pengurus baru KONI Gunung Mas mampu jalankan amanah
Sabtu, 23 Maret 2024 8:41 Wib
Wabup berharap indeks inovasi daerah Gunung Mas meningkat
Rabu, 20 Maret 2024 15:35 Wib