Lakukan ini untuk mencegah kekerdilan pada anak

id Lakukan ini untuk mencegah kekerdilan pada anak,Ketahanan Pangan,Jakatan,Gizi buruk,Stunting

Lakukan ini untuk mencegah kekerdilan pada anak

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kotim, Jakatan berfoto bersama salah satu peserta lomba cipta menu, Kamis (19/7/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, didorong untuk terus meningkatkan gizi keluarga guna memperbaiki sumber daya manusia generasi penerus, termasuk mencegah anak menderita stunting atau kerdil.

"Berdasarkan data, ada sekitar 37 persen atau 9 juta anak Indonesia menderita stunting. Ini menyangkut pemenuhan kecukupan gizi dan konsumsi pangan yang berkualitas," kata Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Sumber Daya Manusia Sekretariat Daerah Kotawaringin Timur (Kotim), Arnila di Sampit, Kamis.

Stunting merupakan kondisi seorang anak yang tumbuh dengan tubuh pendek, kerdil. Tingkat kekerdilan juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang bisa menyebabkan kemampuan mental dan belajar serta prestasi yang kurang.

Kekerdilan merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan makanan yang kurang memadai dalam waktu lama. Kondisi ini bisa?terjadi dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia sekitar dua tahun.

Stunting juga disebutkan sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.

Untuk mencegah penyakit ini, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur gencar mengajak masyarakat meningkatkan pemenuhan gizi keluarga. Masyarakat diajarkan diversifikasi pangan agar asupan gizi tercukupi.

Masyarakat diminta tidak hanya mengonsumsi nasi, karena banyak ragam pangan untuk pemenuhan sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral sehingga membuat kualitas gizi terus meningkat.

"Kita harus mengatasi kekurangan gizi sehingga kualitas sumber daya manusia generasi penerus juga meningkat. Lomba cipta menu yang dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan juga merupakan upaya yang bagus untuk mendukung peningkatan gizi masyarakat," kata Arnila.

Kepala Dinas Ketahan Pangan Kotawaringin Timur, Jakatan mengatakan, pemerintah mengajak masyarakat mengurangi konsumsi beras. Banyak bahan makanan lain yang bisa digunakan untuk memenuhi asupan karbohidrat dan protein.

"Kami berusaha perlahan penyadarkan masyarakat bahwa banyak sumber karbohidrat dan protein selain nasi dan daging. Menu makanan harus dibuat berganti-ganti," kata Jakatan.

Jakatan menegaskan, makanan sehat dan bergizi tidak perlu mahal. Sangat banyak sumber makanan yang harganya murah, bahkan tersedia di sekitar rumah, namun gizinya sangat tinggi.

Pemerintah daerah terus memberi penyuluhan dan pelatihan agar masyarakat bisa menyusun menu yang bergizi, seimbang dan aman. Dengan begitu kualitas gizi masyarakat juga meningkat.

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan kembali menggelar lomba cipta menu tingkat kabupaten. Tahun ini diikuti sembilan kecamatan yang menjadi peserta.

Penilaian lomba ini dilihat dari keberagaman bahan pangan, tingkat keseimbangan gizi, keamanan serta prioritas bahan lokal. Juaranya akan mewakili Kotawaringin Timur ke lomba cipta menu tingkat Provinsi Kalimantan Tengah.