Pendidikan berlalu lintas kini masuk pelajaran Pkn

id Polda Kalteng,Pendidikan berlalu lintas kini masuk pelajaran Pkn

Pendidikan berlalu lintas kini masuk pelajaran Pkn

Kombes Pol Darto Juhartono (tengah) foto bersama Dir Lantas Polda Kalteng Kombes Pol Aries Syahbudin (kanan) dan Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Slamet Winaryo, Kamis (19/7/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Tingginya angka kecelakaan lalu lintas kendaraan bermotor yang setiap tahunnya di Indonesia mencapai 25.000 korban jiwa, ternyata menjadi perhatian serius dari Direktorat Lalu Lintas Polda Kalteng dan Korlantas Mabes Polri.

Salah satunya pelajaran berlalu lintas kini masuk ke pelajaran sekolah yang diselipkan di mata pelajaran Pendidikan kewarganegaraan (Pkn). 

"Apa yang kami lakukan ini selain mengurangi angka kecelakaan yang sering sekali terjadi di setiap daerah, juga memberikan informasi tentang cara berlalu lintas yang baik kepada pelajar kita," kata Direktur Lalu Lintas Polda Kalteng Kombes Pol Aries Syahbudin, dalam kegiatan Diseminasi Model Integrasi Pelajaran Lalu Lintas (PLL) pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) tingkat SD, SMP, SMA dan SMK di Palangka Raya, Kamis. 

Dia mengatakan, seorang tulang punggung keluarga mendapatkan musibah kecelakaan dan mengalami cacat atau meninggal dunia, sudah tentu perokonomian keluarganya mengalami gangguan karena kepala keluarganya itu tidak bisa beraktifitas seperti mana mestinya. 

"Kenapa dilaksanakan kegiatan seperti ini, jadi tidak hanya memberikan edukasi saja tapi juga menyelamatkan mereka dari imbas kecelakaan berlalu lintas di jalan raya," katanya.

Sementara itu di kegiatan yang sama, Kasubdit Dikmas Ditkamsel Kakorlantas Mabes Polri Kombes Pol Darto Juhartono menjelaskan, kegiatan tersebut bagian dari pendidikan. Ia membeberkan, tugas polisi lalu lintas tidak sekedar menegakkan hukum saja, seperti salah satunya menilang para pelanggar aturan berlalu lintas di jalan raya.

Tetapi juga memberikan edukasi pendidikan terhadap masyarakat termasuk peserta didik yang dianggap selama ini efektif untuk menekan terjadinya hal-hal yang kita tidak inginkan tersebut terjadi.

"Kegiatan edukasi pendidikan seperti ini tidak akan pernah berhenti kami lakukan. Karena dunia akan berkembang terus, baik itu jumlah kendaraan, teknologi, dan jumlah penduduk bertambah terus setiap tahunnya di negara kita ini," kata Darto.

Perwira berpangkat melati tiga itu juga mengaku, permasalahan ini apabila tidak ditangani secara bersama-sama, tentu tidak akan terwujud. Maka dari itu adanya kerja sama antara instansi terkait bahkan masyarakat dalam menekan tingginya angka kecelakan dengan berbagai cara dan inovasi yang sifatnya tidak merugikan masyarakat dan negara. 

"Saya yakin kalau semua unsur peduli dengan permasalahan ini, angka kecelakaan akan turun. Sebaliknya apabila tidak saling bahu membahu, permasalahan ini tidak pernah ada solusinya," tandasnya.