Sampit (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, mengimbau masyarakat menyikapi perbedaan pandangan politik secara bijak agar tidak sampai mengganggu persatuan dan kesatuan.
"Politik itu dinamis dan apapun bisa terjadi dalam waktu singkat. Makanya berbeda pandangan politik itu hal biasa. Jangan sampai itu membuat kita terpecah belah," kata Supriadi di Sampit, Kamis.
Saat ini suhu politik mulai meningkat, seiring tahapan pemilu serentak 2019 mulai memasuki tahap-tahap penting. Partai politik dan bakal calon anggota legislatif mulai menjalankan strategi masing-masing mendapat perhatian masyarakat.
Selasa (17/7) pukul 24.00 WIB lalu, penyerahan berkas pencalonan daftar calon anggota legislatif oleh partai politik, resmi ditutup. Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum Kotawaringin Timur, dari 15 partai politik yang mendaftarkan bakal calon anggota legislatifnya, tercatat sebanyak 534 calon anggota legislatif yang didaftarkan.
Para calon legislator itu tersebar di lima daerah pemilihan. Mereka akan bersaing ketat untuk memperoleh suara sebanyak-banyaknya memperebutkan 40 kursi DPRD Kotawaringin Timur.
Supriadi menilai hal biasa terkait adanya politikus yang mundur dari suatu partai politik, kemudian bergabung dan mendaftarkan diri melalui partai politik lain. Hal seperti itu tidak perlu diperdebatkan karena merupakan hak masing-masing dan sudah menjadi hal lumrah dalam dunia politik.
Supriadi juga mengimbau masyarakat untuk mendukung partai politik dan calon anggota legislatif yang dianggap mumpuni dan terbaik untuk mewakili masyarakat. Namun perbedaan pilihan itu jangan sampai menimbulkan permusuhan, apalagi berujung pada konflik karena akan merugikan semua pihak.
Partai politik dan calon anggota legislatif harus memberikan contoh dan pembelajaran politik yang baik kepada masyarakat. Masyarakat memerlukan teladan berpolitik yang tetap mengedepankan persatuan dan kesatuan.
"Apapun partai politiknya, kita semua tetap bersaudara. Saya yakin semua partai politik dan calon anggota legislatif juga mempunyai tujuan yang sama, yaitu memperjuangkan kepentingan masyarakat," ujar Supriadi.
Sementara itu, kedewasaan berpolitik terlihat sepanjang masa pendaftaran bakal calon anggota legislatif oleh partai politik ke Komisi Pemilihan Umum yang berakhir Selasa (17/7) lalu. Politikus dari berbagai partai politik berbeda, terlihat akrab dan bercanda gurau saat bertemu di Komisi Pemilihan Umum.
Beberapa di antaranya juga terlihat santai dan akrab ketika bertemu rekan mantan sesama politikus satu partai, meski kini mereka tidak lagi bernaung di partai sama karena salah satu dari mereka pindah ke partai lain. Perbedaan pandangan merupakan hal biasa dalam dunia politik, asal jangan sampai memecah persatuan dan kesatuan.
Berita Terkait
KPU Kalteng sayembarakan maskot Pilkada 2024
Jumat, 19 April 2024 19:36 Wib
Pemkab Gunung Mas hibahkan Rp8,3 miliar untuk pengamanan Pilkada 2024
Jumat, 19 April 2024 9:07 Wib
Dinamika politik, PDIP buka opsi koalisi Gerindra dan Golkar di Pilkada 2024
Senin, 1 April 2024 15:51 Wib
Partisipasi pemilih Pemilu 2024 di Kotim capai 80 persen
Kamis, 14 Maret 2024 17:38 Wib
Media massa jadi penangkal hoaks di Pemilu 2024
Kamis, 7 Maret 2024 6:31 Wib
Penasihat hukum menduga terdapat unsur politik dalam kasus SYL
Rabu, 6 Maret 2024 15:27 Wib
Pemkab Katingan siap sukseskan Pilkada 2024
Rabu, 6 Maret 2024 6:12 Wib
Teras Narang kokoh mendominasi perolehan suara DPD RI di Kalteng
Senin, 4 Maret 2024 14:23 Wib