Masyarakat pesisir Kotim mulai kesulitan air bersih

id Masyarakat pesisir Kotim mulai kesulitan air bersih,Krisis Air,Kotawaringin Timur,Kemarau

Masyarakat pesisir Kotim mulai kesulitan air bersih

Warga Kecamatan Pulau Hanaut mengangkut tempat penampungan air yang dibeli menggunakan dana desa untuk mengantisipasi kesulitan air bersih. (Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Masyarakat di sejumlah desa di kawasan pesisir Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mulai kesulitan air bersih akibat kekeringan yang melanda kawasan tersebut.

"Kekeringan sudah terjadi, sekarang juga rawan kebakaran lahan dan hutan. Kalau tidak hujan dalam beberapa hari ke depan maka warga Kecamatan Teluk Sampit akan mengalami krisis air bersih," kata Camat Teluk Sampit Samsurijal di Sampit, Jumat.

Kesulitan air bersih memang sering terjadi di kecamatan itu, saat musim kemarau seperti sekarang ini. Sumber air, seperti sumur dan danau mengering, sedangkan air sungai berasa asin akibat intrusi air laut.

Saat ini, lima desa dilanda kekeringan, yakni Desa Parebok, Basawang, Regei Lestari, Kuin Permai, dan Lempuyang, sedangkan Desa Ujung Pandaran yang berada di pinggir pantai, masih tersedia air bersih dari sumur yang masih terdapat cadangan air.

Ia mengatakan warga memenuhi kebutuhan air bersih dari cadangan di sumur atau mendapatkan dari warga desa lain.

Pemerintah kecamatan setempat terus memantau perkembangan krisis air bersih di daerah itu dan akan segera mengusulkan bantuan pasokan air bersih jika memang kondisinya sudah kritis.

Biasanya, katanya, saat terjadi krisis air bersih, pemerintah daerah mengirim pasokan air dari Sampit. Bantuan itu dipasok hingga kekeringan berlalu dan kondisi kembali normal.

"Kami sedang menyiapkan langkah-langkah, termasuk berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Doakan saja semoga ada hujan turun," kata Samsurijal.

Kekeringan juga mulai terjadi di Kecamatan Pulau Hanaut. Masyarakat mulai kesulitan mendapatkan air bersih karena hujan sudah lama tidak turun, sedangkan sumur makin kering.

"Kami sedang mendata desa-desa yang mulai dilanda kekeringan. Ini terjadi karena hujan sudah tidak turun beberapa hari ini," kata Camat Pulau Hanaut Eddy Mashami.

Pulau Hanaut juga terletak di pinggir pantai. Kecamatan itu terletak di kawasan seberang dan belum terhubung jalan darat dengan pusat kota.

Saat terjadi krisis air bersih seperti beberapa tahun lalu, bantuan air bersih dipasok melalui Samuda Kecamatan Mentaya Hilir Selatan, kemudian diangkut ke seberang sungai. Air bersih itu kemudian disebar ke masyarakat di desa-desa yang mengalami kesulitan air bersih.

Untuk mengantisipasi krisis air bersih akibat kekeringan, pemerintah kecamatan dan desa setempat, belum lama ini membagikan tempat penampungan air. Pengadaan tampat penampungan air itu menggunakan dana desa.

Masyarakat diharapkan menyimpan cadangan air bersih untuk mengantisipasi kekeringan, khususnya untuk kebutuhan konsumsi.

"Dengan begitu diharapkan bisa menjadi solusi untuk menghindari krisis air bersih," katanya.