Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Pendiri komunitas "I love Kutak Itah", Abbey Pantar Kurnia mengajak para pemuda di Kota Palangka Raya khususnya dan di Provinsi Kalimantan Tengah turut serta melestarikan penggunaan bahasa daerah khususnya bahasa Suku Dayak Ngaju.
"Saat ini kita melihat kebanggaan para pemuda dalam menggunakan bahasa Dayak khususnya Dayak Ngaju dalam kehidupan dan percakapan non formal sangat berkurang. Maka dari itu saya tergugah mendirikan komunitas I love Kutak Itah untuk membangun kembali rasa kebanggaan penggunaan bahasa daerah terutama di kalangan pemuda," kata Abbey di Palangka Raya, Sabtu.
Menurut dia, semakin lunturnya rasa bangga terhadap bahasa daerah tersebut terjadi karen beberapa sebab. Pertama, munculnya pandangan yang menyatakan seseorang yang bertutur menggunakan berbahasa daerah dianggap kurang keren.
Kemudian karena adanya perkawinan lintas suku sehingga orang tua cenderung tak mengajarkan bahasa daerah kepada anaknya dan memilih menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari.
"Untuk itu, melalui `talk show` Mahaga Basa Dayak Mgaju atau menjaga bahasa Dayak Ngaju ini, kami ingin kembali menyosialisasikan dan menumbuhkan kebanggan anak muda untuk berbahasa daerah terutama bahasa Dayak Ngaju," kata Abbey disela acara "talk show" bertema meningkatkan kecintaan terhadap bahasa Dayak Ngaju di tengah arus modernisasi mas kini.
Acara yang dihadiri para pemud di Kota Palangka Raya ini menghadirkan sejumlah narasumber yakni dari kalangan akdemisi dan peneliti bahasa.
Anthony Suryanyahu, pemateri dari kalangan peneliti bahasa mengatakan dalam upaya melestarikan, membina, melindungi bahasa daerah pemerintah wajib hadir di dalam upaya tersebut.
Pemerintah juga diminta menyiapkan akademisi yang mampu mencetak tenaga pendidik muatan lokal bahasa daerah dengan melakukan ikatan dinas bagi calon mahasiswa yang kelak di tempatkan di sekolah dasar dan sekolah menengah.
"Namun yang tak kalah penting, generasi muda harus mampu menjadikan bahasa daerahnya sebagai tren dan jejaring agar pemakaian bahasa daerah lebih masif," katanya.
Selain itu, menurut dia juga diperlukan upaya dalam membangun kesadaran kepemilikan bahasa daerah bagi keluarga baru untuk mengajarkan bahasa daerah kepada anak-anak di dalam rumah tangga dan lingkungan sosial.
Berita Terkait
Disperpusip Kalteng selenggarakan resensi buku jaga kelestarian budaya Dayak
Sabtu, 11 November 2023 8:34 Wib
Bupati Gumas apresiasi PT SKS Listrik Kalimantan dalam pengembangan SDM dan pelestarian budaya
Kamis, 1 Juni 2023 20:48 Wib
PT SKS Listrik fasilitasi penerbitan buku para guru, dukung pelestarian literasi budaya
Minggu, 28 Mei 2023 16:16 Wib
Gubernur siap audiensi bersama pemerintah pusat bahas pemekaran Kalteng
Selasa, 3 Januari 2023 18:21 Wib
Revitalisasi bahasa 2022 di Kalteng fokus empat bahasa
Kamis, 3 November 2022 16:17 Wib
Bupati Kapuas terbitkan SK Pengakuan MHA Timpah Suku Dayak Ngaju
Jumat, 21 Januari 2022 17:10 Wib
RSPD Gumas Hamauh FM bantu promosikan lagu berbahasa Dayak Ngaju
Jumat, 12 Maret 2021 17:39 Wib
Supriado, satpam bank dari Gumas yang rilis single lagu Dayak Ngaju
Sabtu, 6 Maret 2021 17:28 Wib