Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Munculnya buaya muara di daerah aliran sungai (DAS) Kahayan, Minggu sore, membuat ratusan warga yang bermukim di kawasan Pelabuhan Rambang, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mendadak heboh.
Buaya yang diperkirakan sepanjang tiga meter itu muncul sesekali di permukaan sungai, kemudian menghilang dengan menenggelamkan diri ke dalam air.
"Munculnya buaya ini sudah tiga hari diketahui oleh beberapa warga yang bermukim di rumah terapung (lanting). Namun warga lainnya baru mengetahui hal tersebut pada hari ini dan menjadi tontonan warga, " kata Asul warga Jalan Rindang Banua di lokasi timbulnya buaya muara itu.
Asul mengatakan kemunculan buaya muara seperti ini sangat jarang ditemukan di DAS Kahayan. Bahkan setahun sekalipun sangat jarang.
Adanya penampakan buaya tersebut menjadi tontonan masyarakat pada sore itu. Masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa mengabadikan penampakan buaya muara itu. Bahkan mereka juga meneruskan informasi keberadaan buaya tersebut ke dunia media sosial, sehingga banyak warga berdatangan untuk menyaksikannya.
"Kalau panjangnya itu kira-kira tiga meter lebih lah. Pertama kali kami melihat, dikira biawak, ternyata setelah dilihat dengan benar-benar malah buaya, " ucapnya.
Sementara, Kapolsek Pahandut AKP Roni Wijaya mengimbau kepada warga yang berada di DAS Kahayan agar mengurangi aktivitasnya di sungai, seperti mandi maupun mencari ikan dan sebagainya.
Imbauan itu gencar dilakukan oleh pihaknya bertujuan agar tidak ada korban jiwa setelah munculnya buaya yang kapan saja bisa memangsa manusia. Sebab sampai saat ini, buaya tersebut masih berada di kawasan DAS Kahayan dan belum ada yang menangkapnya untuk dievakuasi ke tempat asalnya.
" Kami masih berkoordinasi dengan pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalteng terkait munculnya buaya di DAS Kahayan," ungkapnya.
Masyarakat dan aparat kepolisian juga tidak mengetahui apa penyebab buaya muara tersebut bisa sampai muncul di permukaan DAS Kahayan.
Tetapi masyarakat menduga keberadaan buaya tersebut akibat rusaknya ekosistem habitatnya, baik itu akibat pertambangan maupun pembalakan liar yang diduga beberapa tahun ini marak terjadi di wilayah Kalteng.
Berita Terkait
Seorang IRT diduga stres ingin lompat dari Jembatan Kahayan
Senin, 25 Maret 2024 15:27 Wib
Tujuh hari tak ditemukan, pencarian korban tenggelam dihentikan
Sabtu, 16 Maret 2024 19:19 Wib
Diduga kram, seorang remaja tenggelam di Sungai Kahayan
Selasa, 12 Maret 2024 6:48 Wib
Tim gabungan evakuasi jasad warga tenggelam di Sungai Kahayan
Selasa, 12 Maret 2024 5:47 Wib
BPBD Palangka Raya imbau masyarakat waspadai kenaikan debit sungai
Kamis, 7 Maret 2024 16:02 Wib
Korban tenggelam di DAS Kahayan ditemukan mengapung dan tak bernyawa
Jumat, 26 Januari 2024 15:37 Wib
Menteri LHK bersama Delegasi AS kunjungi Perhutanan Sosial Desa Tuwung
Rabu, 24 Januari 2024 11:41 Wib
Pemukiman di Palangka Raya mulai terendam luapan air Sungai Kahayan
Jumat, 19 Januari 2024 18:59 Wib