Pembentangan merah putih di atas Sungai Mentaya raih rekor dunia

id Pembentangan merah putih di atas Sungai Mentaya raih rekor dunia,Rekor Muri,Wakapolda Kalteng,Dedi Prasetyo

Pembentangan merah putih di atas Sungai Mentaya raih rekor dunia

Wakapolda Kalteng Brigjen Dedi Prasetyo dan Kapolres Kotim AKBP Mohammad Rommel menerima piagam penghargaan dari perwakilan Museum Rekor Dunia Indonesia, Minggu (29/7/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Pembentangan bendera merah putih di atas Sungai Mentaya yang dilaksanakan Polres Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah, berhasil mencatat rekor baru sehingga meraih penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri).

Sebelumnya belum pernah dicatat rekor Muri, jadi ini rekor baru. Ini pembentangan bendera terpanjang melintasi sungai. Kami dari Museum Rekor Dunia Indonesia mengukuhkan ini sebagai rekor dunia baru, kata Senior Manager Muri, Yusuf Ngadri di Pantai Ujung Pandaran, Minggu.

Pembentangan merah putih dilaksanakan pada 14 Juli 2018 memperingati HUT ke-72 Bhayangkara. Kain merah putih sepanjang 520 meter dibentangkan dari Pelabuhan Sampit hingga Dermaga Mentaya Seberang melintasi Sungai Mentaya.

Ia menyebutkan selama ini sudah banyak rekor yang tercipta terkait bendera merah putih. Di antaranya pemasangan bendera terbesar di Monas, pembentangan menutup sungai di Solo, pemancangan bendera tertinggi, bendera mengelilingi pulau, pengibaran di puncak tertinggi, tebing gunung, bawah laut dan lainnya.

Pembentangan merah putih di atas Sungai Mentaya mencatatkan rekor sebagai pembentangan kain merah putih terpanjang di atas sungai. Kegiatan ini juga diapresiasi karena menjadi simbol dan motivasi pemersatu bagi seluruh rakyat Indonesia.

Museum Rekor Dunia Indonesia sudah mencatat lebih dari 8.500 rekor yang diciptakan masyarakat. Dalam satu tahun rata-rata ada 500 rekor baru tercipta.

Kegiatan ini mampu mendorong masyarakat menciptakan prestasi-prestasi positif, termasuk rekor pembentangan merah putih di atas Sungai Mentaya.

Atas capaian itu, Museum Rekor Dunia Indonesia memberikan penghargaan kepada Kapolda Kalimantan Tengah, Irjen Anang Revandoko dan Kapolres Kotim, AKBP Mohammad Rommel. Penerimaan penghargaan untuk Kapolda diwakili Wakapolda Brigjen Dedi Prasetyo.

Penyerahaan penghargaan dilaksanakan di Pantai Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit, disaksikan Wakil Bupati HM Taufiq Mukri dan pejabat lainnya.

Acara ini sekaligus penyambutan peserta Touring Kebangsaan Bhayangkara dalam rangka puncak HUT ke-72 Bhayangkara.

Wakapolda Brigjen Dedi Prasetyo mengaku bangga dengan pencapaian ini. Dia memuji kreativitas dan kekompakan Polres Kotim bersama pemerintah daerah dan instansi lainnya sehingga daerah selalu kondusif dan pembangunan berjalan baik.

Agustus nanti saat perayaan ulang tahun kemerdekaan, Polda Kalteng rencananya akan menggelar pembentangan bendera lagi untuk mencatatkan rekor Muri. Bendera merah putih akan dibentangkan secara serentak di 13 sungai besar di Kalteng, dengan total panjang bendera diperkirakan mencapai 6,5 kilometer, lanjut Dedi.

Pihaknya juga akan menggelar Touring Kemerdekaan dengan menggandeng komunitas otomotif. Peserta akan dibagi menjadi empat kelompok dengan rute menuju perbatasan Murung Raya atau batas Kalimantan Timur, Kapuas atau batas Kalimantan Selatan, Ulujung pantai Seruyan serta Kabupaten Sukamara yang berbatasan Kalimantan Barat dan laut.

Sementara itu, Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri mengaku bangga dengan diraihnya penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia atas pembentangan kain merah putih di atas Sungai Mentaya.

"Ini bukan sekadar sebuah penghargaan, tetapi menjadi simbol kebersamaan dan persatuan bagi kita semua dalam menjaga keutuhan negara ini. Kami akan selalu mendukung kegiatan positif seperti ini," ujarTaufiq.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan sembako dan peralatan olahraga untuk masyarakat Desa Ujung Pandaran. Kepolisian juga menyerahkan bantuan bibit pohon untuk penghijauan agar pantai yang merupakan objek wisata andalan itu terhindar dari kehancuran akibat abrasi.