Gubernur berupaya lima komoditas ini surplus di Kalteng

id kalimantan tengah,gubernur kalteng,mantir tani kalteng 2018,produksi beras kalteng 2018,produksi jagung kalteng 2018,produksi kedelai kalteng 2018

Gubernur berupaya lima komoditas ini surplus di Kalteng

Asisten II Setda Kalteng, Nurul Edy, membuka pertemuan Mantri Tani se-Kalteng, di Palangka Raya, Selasa (31/7/18). (Foto AntaraKalteng/Jaya W Manurung)

Upaya peningkatan produksi ini tidak hanya difokuskan pada penambahan luas tanam, tapi SDM yang bertugas di lapangan harus memahami segala program yang dibuat pemerintah. Mantri Tani wajib memerhatikan semua ketentuan itu
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, bertekat provinsi ini harus berhasil mengembangkan dan memproduksi lima komoditas yang terdiri dari padi, jagung, kedelai, bawang merah dan cabi sampai surplus.

Tekat tersebut terlihat dari angka aram satu di tahun 2018 ini produksi padi telah mencapai 732.291 ton dan jagung 158.965 ton serta kedelai 1.413 ton, kata Asisten II Setda Kalteng, Nurul Edy, saat membuka pertemuan Mantri Tani se-Kalteng, di Palangka Raya, Selasa (31/7/18).

"Untuk beras, Kalteng sudah surplus sebesar 114.117 ton. Perkembangan komoditas jagung dan kedelai pun menunjukkan? peningkatan yang cukup siginifikan. Tapi memang Kalteng masih terus mengembangkan komoditas yang kerap memengaruhi inflasi, yakni bawang merah," tambah dia.

Meski begitu, keterlibatan semua pihak diingatkan, khususnya mantri dan penyuluh pertanian yang merupakan ujung tombak pendamping petani sangat dibutuhkan. Sebab, tanpa hal itu, tekat Gubernur Kalteng dalam mensurpluskan lima komoditas pangan tersebut sulit terwujud.

Dia mengatakan hasil pertanian tidak akan maksimal jika hanya mengandalkan berbagai program yang disusun dan dilaksanakan Pemerintah. Keberadaan mantri dan penyuluh pertanian pun sangat dibutuhkan dalam memantau serta membantu terlaksananya program secara optimal di lapangan.

"Upaya peningkatan produksi ini tidak hanya difokuskan pada penambahan luas tanam, tapi SDM yang bertugas di lapangan harus memahami segala program yang dibuat pemerintah. Mantri Tani wajib memerhatikan semua ketentuan itu," kata Edy.

Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Peternakan Kalteng, jumlah mantri tani di provinsi ini sebanyak 136 orang, ditambah penyuluh sekitar 829 orang, aparatur sipil negara (ASN) sebanyak 635, dan pekerja harian lepas (PHL) sekitar 170 orang.

Sementara itu, Kepala DTPHP Kalteng, Sunarti mengatakan, ujung tombak pelaksanaan pertanian di lapangan adalah Mantri Tani dan para penyuluh pertanian, sehingga peningkatan SDM sangat mutlak dibutuhkan serta harus terus menerus dilakukan.

"Tiap mantri dan penyuluh pertanian pun sekarang ini diwajibkan melaporkan berbagai kegiatan yang dilakukan setiap harinya. Dari laporan itu dapat dilihat seberapa besar perkembangan program pertanian di provinsi ini, serta menjadi dasar membuat kebijakan," kata Sunarti.