Tidak sekadar pengibar bendera, calon Paskibraka Kotim dididik jadi pemimpin

id Tidak sekadar pengibar bendera, calon Paskibraka Kotim dididik jadi pemimpin,Dinas Pemuda dan Olahraga,Najmi Fuadi,Taufiq Mukri

Tidak sekadar pengibar bendera, calon Paskibraka Kotim dididik jadi pemimpin

Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri mengalungkan tanda peserta pedidikan dan pelatihan calon Paskibraka, Rabu (1/8/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Calon anggota pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah dilatih dengan disiplin tinggi sebagai bekal untuk menjalankan tugas, sekaligus modal sebagai pemimpin di masa depan.

"Peserta akan dididik dan dilatih dengan keras, tegas dan disiplin tinggi. Harus siap fisik dan mental. Ini juga sebagai bekal bagi mereka selaku kader pemimpin berkarakter kebangsaan di masa depan," kata Wakil Bupati HM Taufiq Mukri saat membuka Diklat calon anggota Paskibraka di Sampit, Rabu.

Diklat calon anggota Paskibraka Kabupaten Kotawaringin Timur dilaksanakan di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Kepegawaian Daerah di belakan Stadion 29 November Sampit. Mereka akan menjalani pendidikan dan pelatihan mulai 31 Juli sampai 18 Agustus 2018.

Peserta sebanyak 71 orang, terdiri 30 putri dan 41 putra. Selain itu, ada empat peserta lainnya yang dikirim untuk bergabung dengan anggota Paskibraka di tingkat provinsi.

Pendidikan dan pelatihan diberikan oleh instruktur dari Kodim 1015 Sampit, Polres Kotawaringin Timur, Brimob Polda Kalimantan Tengah, Kompi Antang dan Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Kotawaringin Timur. Proses pembelajaran teori dilaksanakan di aula setempat, sedangkan praktik dilaksanakan di Stadion 29 November Sampit yang akan menjadi lokasi pelaksanaan tugas mereka mengibarkan bendera saat peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus nanti.

Selama masa karantina, peserta hanya dibekali berbagai pengetahuan tentang kebangsaan, pencegahan narkoba, aturan berlalu lintas dan lainnya. Selain itu, mereka juga harus bisa bersosialisasi dan beradaptasi dengan peserta lain di lingkungan kegiatan yang disebut Desa Bahagia.

"Selama masa karantina, berlaku aturan khusus yang ditetapkan panitia untuk calon Paskibraka. Seluruh peserta harus benar-benar serius mengikuti proses ini agar bisa mendapat ilmu yang bermanfaat dari kegiatan ini," kata Taufiq.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kotawaringin Timur, Najmi Fuadi mengatakan, peserta merupakan siswa terbaik dari SMK, SMA dan MA di Kotawaringin Timur yang direkrut melalui proses seleksi ketat. Dia meyakinkan proses perekrutan dilakukan sesuai aturan dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.

"Kami tidak mau proses ini dicampuri hal-hal tidak sesuai aturan. Pelaksanaan pun tetap mengacu pada aturan. Tidak ada perploncoan karena ini pendidikan dan pelatihan," kata Najmi.

Sementara itu, terkait utusan Kotawaringin Timur yang mengikuti seleksi calon Paskibraka nasional, Najmi mengakui tahun ini kembali gagal. Peserta sudah berusaha melakukan yang terbaik namun belum berhasil. Pihaknya tidak patah semangat dan akan kembali berjuang tahun depan.