TPID Kalteng optimis selama Agustus akan terjadi deflasi

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Wakil Ketua Tim Penanggulangan Inflasi Daerah Kalimantan Tengah, Setian, mengaku optimis indeks harga konsumen provinsi ini selama Agustus 2018 akan akan mengalami deflasi.

Sekalipun ada peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia dan Idul Adha pada Agustus 2018 tetap tidak terlalu mempengaruhi harga barang-barang yang berdampak pada terjadinya inflasi, kata Setian di Palangka Raya, Kamis (2/8/18).

"Sejumlah kebutuhan pokok yang sempat mengalami kenaikan pada Juli 2018, diprediksi justru akan mengalami penurunan. Itu yang membuat kita optimis Deflasi. Tapi prediksi kita, deflasinya relatif dangkal, di kisaran 0,06 persen," ucapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), IHK Provinsi Kalteng pada Juli 2018 terjadi inflasi sebesar 0,01 persen. Inflasi tersebut merupakan gabungan dari Kota Palangka Raya yang mengalami inflasi 0,04 persen, dan Sampit deflasi 0,06 persen.

Setian mengakui, selama Juli 2018 harga sejumlah kebutuhan pokok tidak terlalu normal, khususnya untuk daging ayam ras dan tarif angkutan udara. Hal ini berdampak pada terjadinya inflasi bulan selama Juni 2018. 

"Tapi, komoditas ayam potong hingga angkutan udara diperkirakan akan mengalami penurunan pada bulan ini. Jika dua item itu mengalami penurunan yang cukup besar, maka proyeksi mengenai deflasi bulan ini akan semakin besar," kata dia.

Kondisi pangan Kalteng per 31 Juli 2018 yang berada di gudang Bulog yakni, beras sebesar 5.806 ton, gula 364,98 ton, dan minyak goreng 56.544 liter.

Sementara, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) berencana mengisi ayam di kandang penyangga Palangka Raya eksisting pada minggu kedua bulan Agustus 2018. Bahkan instansi ini juga mulai mengisi lima kandang penyangga baru yang tersebar di Pangkalan Bun, Sampit, Palangka Raya pada bulan ini.

"Kondisi sekarang tidak akan terjadi inflasi, karena berbagai kebijakan yang diambil dan kondisi di lapangan," demikian Setian.