Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Masyarakata Desa Lampeong Kecamatan Gunung Purei Kabupaten Barito Utara (Barut) Kalimantan Tengah memasang spanduk berupa aspirasi yang meminta penerangan listrik PT PLN.
"Ada dua spanduk terpasang sejak minggu lalu. Saya tidak tahu siapa yang memasang, karena begitu melintas di jalan terlihat sudah ada spanduknya," kata Kepala Desa Lampeong II Kecamatan Gunung Purei, Sutnadi, saat dihubungi di Muara Teweh, Selasa.
Spanduk yang dipasang oleh warga Lampeong tersebut, satu spanduk di Simpang Empat Lampeong, tepat di perlintasan Jalan Negara Muara Teweh-Lampeong-perbatasan Kalimantan Timur itu tertulis di bagian atas "Gambaran Keluhan Masyarakat Kecamatan Gunung Purei karena Tidak Memiliki Penerangan Listrik".
Sedangkan di bagian bawah terlihat tiga gambar masing-masing pria membawa obor dengan komentar "Berjalan di Kegelapan Malam Gulita". Gambar kedua, anak memegang pulpen dengan komentar "Anak Tidak Bisa Belajar dan Ketakutan Malam Mengakibatkan Kebodohan". Gambar ketiga, dua orang berseragam ASN dengan komentar "Kami Pegawai Tidak Betah di Kecamatan Gunung Purei, Tidak Ada PLN Pulang Kampung Saja".
Sementara Manajer PT PLN Muara Teweh Permono Gunawan mengatakan PLN Muara Teweh telah melakukan survei di Lampeong dan hasil survei sudah dikirimkan ke PLN Area Kuala Kapuas sebagai dasar pembuatan kajian kerja operasi (KKO) dan kajian kerja finansial (KKF) atau justifikasi usulan.
"Info dari PLN Kapuas, ini masih dalam tahap pembuatan justifikasi dan jika telah selesai akan diteruskan ke PLN Wilayah Banjarbaru, Kalimantan Selatan lalu ke PLN Pusat," katanya.
Gunawan mengatakan hal itu semua memerlukan proses, karena PLN Rayon Muara Teweh tidak dalam kapasitas menolak atau menyetujui.
"Kami hanya mengusulkan dan membuat data terkait dengan justifikasinya. Secara tersirat PLN akan segera masuk namun perlu proses. Kami harap masyarakat bisa bersabar dan memahaminya," ujar Permono.
Kecamatan Gunung Purei dengan jumlah warga sekitar 1.000 kepala keluarga merupakan kecamatan paling pedalaman di Kabupaten Barito Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur, masih menggunakan listrik desa hanya nyala sekitar empat jam, meski ada listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya namun masih terbatas dan tidak maksimal.
Berita Terkait
143 jamaah calon haji tingkat kecamatan di Barut ikuti manasik haji
Kamis, 18 April 2024 18:29 Wib
Terhambat DPA, pembangunan di Barut baru bisa berjalan di triwulan II
Rabu, 17 April 2024 7:24 Wib
Ketua DPRD Barut imbau warga perhatikan kondisi rumah sebelum mudik
Senin, 8 April 2024 21:14 Wib
DPRD Barut rapat paripurna penyampaian rekomendasi LKPj Bupati 2023
Selasa, 2 April 2024 16:19 Wib
Ketua DPRD: Pokir merupakan aspirasi masyarakat yang di tampung dewan
Kamis, 28 Maret 2024 21:37 Wib
Barut paparkan pembangunan pada rakor optimalisasi pemerintahan
Kamis, 28 Maret 2024 21:23 Wib
Pj Bupati Barut sambut baik rencana Perusda buka taman penitipan anak
Senin, 25 Maret 2024 21:29 Wib
Ketua DPRD Barut buka puasa bersama warga Desa Benao
Senin, 25 Maret 2024 9:16 Wib