Pemkot diminta kembangkan pengelolaan kemaritiman

id Dprd palangka raya,kemaritiman,pemkot palangka

Pemkot diminta kembangkan pengelolaan kemaritiman

Nenie A Lambung. (Foto Antara Kalteng/Ronny NT)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Komisi B Dewan Perwakilan rakyat Daerah (DPRD) Kota Palangka Raya meminta pemerintah kota setempat mengembangkan pengelolaan sektor kemaritiman di daerah itu.

"Kota Palangka Raya dilalui dua sungai besar ditambah 100 lebih danau dan rawa. Potensi ini harus bisa dioptimalkan oleh pemerintah kota," kata Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya Nenie A Lambung saat dikonfirmasi dari Palangka Raya, Selasa.

Politikus PDI Perjuangan itu juga meminta pemerintah kota makin kreatif menggali sumber pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor kemaritiman tersebut.

"Kami rasa pengelolaan potensi sumber daya alam kita masih harus terus ditingkatkan. Kami juga mendorong pemerintah kota semakin lebih kreatif, terutama mendapatkan sumber pendapatan baru yang berasal dari perikanan," katanya.

Berdasarkan data Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, pada periode 2017, produksi perikanan budi daya di "Kota Cantik" itu mencapai 13.000 ton lebih.

Selama 2018, Dinas Perikanan Kota Palangka Raya pada sektor perikanan budi daya menargetkan produksi perikanan mencapai 16.772 ton lebih.

Meski demikian, hasil produksi tersebut belum sepenuhnya mampu mencukupi kebutuhan konsumsi ikan masyarakat di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah.

Sebagian kekurangan tersebut dipenuhi dengan mendatangkan pasokan dari luar Kota Palangka Raya.

"Untuk itu kami meminta pemerintah kota dalam penyusunan kegiatan harus dilaksanakan secara transparan, tepat guna, tepat sasaran, dan tepat waktu," katanya.

Dia pun kembali meminta Dinas Perikanan Kota Palangka Raya mengoptimalkan potensi serta makin inovatif dalam penerapan pembudidayaan ikan.

"Sehingga berbagai potensi yang ada dapat dimaksimalkan. Pemerintah kota juga harus mampu mendorong masyarakat Palangka Raya untuk menjadi pembudidaya apalagi sebagian pasokan ikan kita masih didatangkan dari luar padahal banyak danau yang belum dijadikan lokasi budi daya," katanya.

Pihaknya berharap pemerintah daerah bisa lebih serius menangani sektor budi daya perikanan.

Ia mengatakan peluang pengembangan sektor itu masih terbuka lebar karena masih banyak sungai dan danau yang belum dimanfaatkan untuk lokasi budi daya.