Seluruh OPD se-Kalteng diintruksikan percepat realisasi belanja

id kalimantan tengah,realisasi belanja langsung dan tidak langsung kalteng 2018,intruksi gubernur kalteng 2018,realisasi apbd 2018,rapat tepra kalteng 20

Seluruh OPD se-Kalteng diintruksikan percepat realisasi belanja

Asisten Adminstrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Yuas Elko, sampaikan intruksi Gubernur Kalteng terkait realisasi belanja langsung dan tidak langsung, di Palangka Raya, Rabu (8/8/18). (Foto AntaraKalteng/Jaya W Manurung)

untuk melaksanakan intruksi Gubernur tersebut, sangat dituntut kedisiplinan dari para pengelola anggaran. OPD pemegang belanja langsung terbesar, baik provinsi maupun kabupaten/kota pun harus lebih fokus agar target yang ditetapkan
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Realisasi anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2018 di lingkungan Pemerintah Provinsi dan kabupaten/Kota se-Kalimantan Tengah, per 30 Juni 2018 masih jauh dari target yang ditentukan.

Hal itu dikemukakan Asisten Adminstrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng, Yuas Elko, saat mewakili Gubernur Sugianto Sabran membuka saat membuka rapat tim evaluasi pengawasan realisasi anggaran (TEPRA), di Palangka Raya, Rabu .

"Realisasi belanja langsung dan tidak langsung sampai 30 Juni 2018 di seluruh Kalteng, baru dikisaran 30 persen. Padahal, target yang ditentukan itu minimal 50 persen," beber dia.

Menyikapi masih rendahnya realisasi APBD 2018 tersebut, Gubernur Kalteng mengintruksikan kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) provinsi maupun kabupaten/kota, agar pada triwulan III sesuai target.

Dia mengatakan, untuk melaksanakan intruksi Gubernur tersebut, sangat dituntut kedisiplinan dari para pengelola anggaran. OPD pemegang belanja langsung terbesar, baik provinsi maupun kabupaten/kota pun harus lebih fokus agar target yang ditetapkan.

"Kalau target yang sekarang tercapai, maka tidak akan menganggu yang akan datang. Karena jika yang sekarang tidak tercapai, dikhwatirkan menganggu program yang disusun pada triwulan IV," kata Yuas.

Dia menyebut, untuk mencapai target yang ditetapkan tidak bisa jika hanya mengandalkan rencana aksi. Maka dari itu, Gubernur Sugianto Sabran melalui instruksinya mengingatkan untuk memerhatikan sejumlah instrumen penting agar realisasi anggaran tidak terlambat dan tidak terjadi penumpukan program pada akhir tahun anggaran.

Intruksi tersebut harusi ditindaklanjuti seluruh OPD provinsi maupun Kabupaten/kota dengan fokus program yang akan dijalankan, sekaligus mengkompilasi realisasi fisik dan keuangan, serta rencana kerja anggaran (RKA) harus disusun berdasarkan perhitungan.

"Selain memerhatikan skala prioritas, perlu juga menggunakan perhitungan. Maksudnya agar apa yang dikerjakan ini bisa dilaksanakan. Karena kalau tidak diperhitungkan terlebih dahulu, takutnya sulit tercapai," demikian Yuas.