Tiga jadwal penerbangan di Bandara Sampit terganggu kabut

id Tiga jadwal penerbangan di Bandara Sampit terganggu kabut,Pesawat,Kebakaran lahan

Tiga jadwal penerbangan di Bandara Sampit terganggu kabut

Kepala Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara H Asan Sampit, Charles Malaikosa. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Tiga penerbangan di Bandara H Asan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, pada Sabtu pagi sempat terganggu akibat kabut tebal yang menyelimuti sekitar bandara.

"Tadi kabut memang cukup tebal. Jarak pandang hanya sekitar 500 meter, padahal idealnya sekitar 5.000 meter. Dengan jarak pandang yang sangat pendek itu tidak memungkinkan bagi pesawat mendarat," kata Kepala Seksi Teknik Operasi Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara H Asan Sampit, Charles Malaikosa, di Sampit, Sabtu.

Sesuai jadwal, ada tiga pesawat yang seharusnya mendarat di Bandara H Asan Sampit pada rentang waktu pukul 07.15 WIB hingga 07.30 WIB. Namun karena kabut sangat tebal, pesawat tersebut tidak bisa langsung mendarat sesuai jadwal.

Charles menegaskan kabut tersebut merupakan embun, bukan kabut asap akibat kebakaran lahan. Meski saat ini marak terjadi kebakaran lahan di sejumlah wilayah di Sampit, namun belum sampai berdampak terhadap aktivitas penerbangan di bandara yang berada di pinggir Sungai Mentaya tersebut.

Selama kabut embun masih tebal, pesawat berputar-putar di langit Sampit sambil menunggu jarak pandang membaik. Sekitar pukul 08.00 WIB, baru jarak pandang membaik hingga mencapai 5.000 meter sehingga pesawat bisa mendarat.

Akibat kejadian ini, tiga penerbangan tertunda masing-masing sekitar 30 menit. Yakni penerbangan menuju Surabaya oleh Wings Air dan Sriwijaya Air, serta tujuan Banjarmasin oleh Nam Air.

"Dengan geografis seperti ini, memang penerbangan kerap tertunda akibat kabut embun cukup tebal. Bandara ini belum memiliki ILS (instrument landing system) sehingga memang harus mengandalkan jarak pandang di lapangan saat hendak mendarat," ujar Charles.

Setelah kabut tebal hilang, penerbangan kembali normal. Calon penumpang juga bisa memaklumi karena kondisi ini terjadi akibat faktor alam yang tak bisa dihindari.

Terkait mulai maraknya kebakaran lahan, Charles berharap kabut asap tidak sampai terhadi. Dia berharap kabut asap jangan sampai mengganggu penerbangan di bandara tersebut.