Kotim miliki kolam penyangga bantu tanggulangi inflasi

id Kotim miliki kolam penyangga bantu tanggulangi inflasi,Dinas Perikanan,Heriyanto

Kotim miliki kolam penyangga bantu tanggulangi inflasi

Kepala Dinas Perikanan Kotim, Heriyanto menunjukkan ikan jelawat yang dipanen dari kolam penyangga yang dibangun di belakang kantor mereka. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Dinas Perikanan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, memanfaatkan lahan kosong di belakang kantornya untuk dijadikan kolam ikan yang mereka sebut sebagai kolam penyangga.

"Ini adalah kolam penyangga untuk menanggulangi inflasi. Dalam kondisi tertentu terjadi inflasi tinggi, khususya pada komoditas ikan, maka ikan di sini bisa kami lempar ke pasar supaya inflasi tidak bertahan lama," kata Kepala Dinas Perikanan Kotawaringin Timur, Heriyanto di Sampit, Minggu.

Sampit menjadi salah satu dari dua kota di Kalimantan Tengah yang menjadi lokasi survei penghitungan inflasi setiap bulan. Inflasi di Sampit terkadang lebih tinggi dibanding daerah lain karena kenaikan harga sejumlah komoditas.

Kolam penyangga milik Dinas Perikanan diharapkan berkontribusi menanggulangi inflasi jika harga ikan tinggi dan dikhawatirkan ikut memicu tingginya inflasi di Sampit. Dinas Perikanan akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk pengelolaan kolam penyangga tersebut, termasuk dalam hal prediksi jenis ikan yang banyak dibutuhkan di pasar dan berpotensi ikut memicu inflasi.

Saat ini kolam berbentuk bundar tersebut diisi ikan jelawat. Ikan ini merupakan ikan khas dan menjadi ikon daerah Kotawaringin Timur.

Di pasaran, harga ikan jelawat cukup tinggi yakni berkisa Rp60.000 hingga Rp80.000 /kg. Permintaan ikan ini cukup tinggi dan terus meningkat karena selain kelezatannya, ikan ini makin populer seiring dipopulerkan menjadi ikon atau maskot daerah.

Harga ikan jelawat cukup tinggi karena pembudidayaannya cukup sulit dan lama. Saat ini tingkat keberhasilannya hanya berkisar 20 sampai 40 persen dari benih yang ditabur dengan masa panen sekitar dua tahun.

Untuk memenuhi tingginya permintaan, pedagang menambah pasokan jelawat dari Kabupaten Seruyan dan beberapa daerah di Kalimantan Selatan. Setiap bulan, diperkirakan sekitar satu hingga satu setengah ton jelawat dipasok ke dari luar daerah ke Kotawaringin Timur.

Dinas Perikanan bersama masyarakat terus berupaya meningkatkan hasil budi daya ikan jelawat. Meski hasilnya belum signifikan, namun terus terjadi peningkatan yang menggembirakan.

"Kami sudah melakukan penelitian di lokasi-lokasi yang air dan tanahnya cocok untuk budidaya ikan jelawat. Akhir 2017 dan awal 2018 lalu baru tabur benih. Kami berharap tingkat keberhasilannya bisa sampai 40 persen saja itu sudah bagus," kata Heriyanto.

Belum lama ini dilakukan panen sekitar 200 kilogram ikan jelawat di Desa Camba Kecamatan Kotabesi. Heriyanto tetap optimistis budidaya ikan jelawat dan jenis ikan lainnya akan membuahkan hasil yang menggembirakan karena potensinya masih sangat besar.