Evaluasi SOPD tak maksimal serap anggaran

id dprd kotim,evaluasi sopd,serap anggaran

Evaluasi SOPD tak maksimal serap anggaran

Ketua Komisi I DPRD Kotim, Handoyo J Wibowo. (Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kotawaringin Timur, Kalteng, Handoyo J Wibowo meminta pemerintah daerah setempat untuk mengevaluasi SOPD yang tidak maksimal menyerap anggaran.

"Rendahnya serapan anggaran akan berdampak buruk terhadap daerah karena program pembangunan tidak berjalan dengan maksimal," katanya di Sampit, Senin.

Handoyo juga mengancam tidak akan memenuhi permintaan anggaran SOPD yang tidak bisa maksimal dan penyerapan anggaranya, di tahun anggaran berikutnya.

"Saya berharap SOPD yang sampai saat ini masih rendah serapan anggarannya maka harus serius dalam melaksanakan program pembangunan agar anggaran yang telah tersedia bisa terserap dengan baik," tegasnya.

Handoyo mengatakan, mengingat sampai saat ini serapan anggaran hingga semester kedua masih rendah.

"Kami akan mengevaluasi SOPD yang rendah menyerap anggaran. Kami juga akan mempertimbangkan pada tahun anggaran berikutnya," ucapnya.

Handoyo mengaku tidak ingin anggaran yang telah dialokasikan ke SOPD tidak terserap dengam baik, sehingga menjadi sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) itu menjadi anggaran yang tidak produktif.

"Masih banyak sektor lain yang perlu pembiayaan. Bilamana tidak mampu dilaksanakan lagi alangkah baiknya tidak usah diusulkan dan dianggarkan lagi," ungkapnya.

Lebih lanjut Handoyo mengatakan, berdasarkan hasil laporan tim anggaran pemerintah daerah (TAPD) Kotawaringin Timur realisasi serapan anggaran belanja langsung (BL) dan belanja tidak langsung (BTL) hingga Juni 2018 masih di bawah target, yakni hanya 43 persen saja.

"Berdasarkan target pemerintah daerah serapan anggaran hingga Juli 2018 ini harusnya serapan anggaran mencapai 60 persen, namun faktanya tidak sampai," terangnya.

Realisasi BTL pagu dana sekitar Rp842,77 miliar yang terealisasi hingga bulan Juli 2018 yakni Rp467,03 miliar sehingga hanya 55,42 persen. Sedangkan BL, pagu dana Rp831,03 miliar yang terealisasi hanya Rp308,64 miliar yaitu 33,15 persen.

Belum terpenuhinya target tersebut akibat banyaknya proyek tahun jamak sehingga penyerapan lambat, karena masih dalam proses lelang.