Tetangga rumah terduga teroris dihantui ketakutan

id teroris palangka raya, teroris kalteng, densus 88,teroris

Tetangga rumah terduga teroris dihantui ketakutan

Rumah terduga teroris di Jalan Rajawali Km 6,5 Gang Rukun Kota Palangka Raya, saat digerebek pada Senin (13/8/2018). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Setelah penggerebekan rumah terduga teroris berinisial LD (41), warga dan tetangga sekitarnya di  Jalan Rajawali Km 6,5 Gang Rukun Kota Palangka Raya, masih dihantui rasa ketakutan.

"Rasa ketakutan setelah peristiwa penggerebekan kediaman LD itu tentu ada. Kita takut terjadi hal-hal yang bisa mengganggu keamanan masyarakat setempat," kata Hatno Pranoto di Palangka Raya, Selasa. 

Hatno Pranoto membenarkan bahwa LD yang memiliki satu anak laki-laki dan dua perempuan yang masih kecil dan sifat kesehariannya sangat jarang sekali berinteraksi dengan tetangga dan sekitar. 

Bahkan penampilan pria kelahiran Kabupaten Kebummen, Jateng, tahun 1977 sangat drastis perubahan penampilannya dari sebelumnya yang hanya sebagai anggota sipir Rutan Kelas IIA Palangka Raya. 

"Selama delapan bulan terakhir ini perubahan yang sangat drastis dialaminya penampilan seperti rambut yang panjang, berkumis dan menggunakan celana cingkrang. Tetapi ia sering menyapa tetangganya apabila melintas di depan rumah saya," ucapnya. 

Hal senada juga dilontarkan Yadi, warga yang tinggal di kawasan Jalan Rajawali Km 6,5 mengaku ada rasa was-was setelah polisi menangkap terduga teroris itu. 

Ia mengaku takut kawasan tempatnya tinggal menjadi rawan terjadi hal-hal yang dapat mengganggu ketenteraman warga yang selama ini terbilang aman dan tentram. 

"Kami apresiasi tindakan kepolisian untuk membasmi terduga teroris yang berada di Kota Palangka Raya. Karena kehadiran musuh aparat dan orang banyak itu sangat menganggu ketentraman masyarakat selama ini," bebernya. 

Sementara itu, Ketua RT 03/RW X, Awang Agusto akan kembali mengajak warga untuk meningkatkan jaga malam serta kerja bakti setiap hari libur atau seminggu sekali. 

Hal itu dilakukan untuk saling mengenali warga setempat, baik kesehariannya serta aktivitas lainnya. 

"Kami aktifkan lagi jaga malam di setiap komplek dengan cara bergantian, hal itu bertujuan agar kawasan pemukiman warga bebas dari tindak kejahatan apa pun," demikian Awang Agusto.