Bupati Kotim tetap minta Pelindo III pindah aktivitas pelabuhan

id Bupati Kotim tetap minta Pelindo III pindah aktivitas pelabuhan,Pelabuhan Sampit,Supian Hadi

Bupati Kotim tetap minta Pelindo III pindah aktivitas pelabuhan

Aktivitas bongkar-muat barang dan penumpang di Terminal Sampit Pelabuhan Sampit cukup tinggi, namun pemerintah daerah meminta Pelindo III segera memindahnya ke terminal di Bagendang. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Bupati Kotawaringin Timur, Kalteng, H Supian Hadi tetap pada pendiriannya meminta PT Pelindo III memindahkan semua aktivitas bongkar-muat barang dan penumpang Pelabuhan Sampit di pusat kota Sampit ke Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara.

"Ini demi keamanan dan kenyamanan masyarakat di dalam kota. Sudah sering angkutan berat membuat jalan rusak. Belum lagi dari kerawanan keselamatan. Sampit akan terus dibenahi menjadi kota wisata," kata Supian di Sampit, Sabtu.

Pelabuhan Sampit memiliki dua terminal, yaitu Terminal Sampit yang melayani bongkar-muat penumpang dan barang atau kargo dan Terminal Bagendang yang selama ini melayani bongkar-muat kontainer karena luas, fasilitas dan lokasinya jauh lebih representatif.

Menurut Supian, banyak pertimbangan pemerintah daerah mendesak agar aktivitas di terminal pelabuhan di Sampit dipindah ke Bagendang.

Selain faktor keselamatan, pemindahan ini juga untuk memudahkan penataan kota seperti membangun gapura dan membenahi kawasan bantaran sungai dengan konsep wisata.

Supian mengaku inginannya itu juga didukung Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran. Saat meninjau pelabuhan, gubernur mendukung seluruh aktivitas bongkar-muat dipindah ke terminal pelabuhan di Bagendang agar lebih maksimal.

Tujuan lain pemindahan itu adalah aktivitas di terminal pelabuhan di Bagendang meningkata dan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat. Dengan sendirinya nanti akan terbentuk kawasan bisnis atau ekonomi baru di Bagendang dan sekitarnya.

"Kalau kapal penumpang di sana, maka akan terbuka lapangan kerja baru seperti perhotelan, rumah makan dan jasa lainnya. Kita juga bisa membuka trayek angkutan umum ke sana," kata Supian.

Supian mengakui, direksi Pelindo III ada datang menemuinya dengan membawa desain rencana pengembangan Terminal Sampit Pelabuhan Sampit dengan membangun mal, hotel dan terminal penumpang berkonsep modern.

"Saya bilang, bangun dulu mal dan hotelnya, baru nanti kita atur belakangan. Mereka sudah janji sejak beberapa tahun lalu mau membangun, tapi sampai sekarang belum ada. Kalau dari dulu, seharusnya sekarang sudah selesai," ujar Supian.

Supian menambahkan, saat ini Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur sedang membentuk badan usaha milik daerah (BUMD). Jika Pelindo III belum juga memindah bongkar-muat dari Sampit ke Bagendang, pemerintah daerah akan menyerahkan BUMD mengelola Dermaga Pelangsian, khususnya untuk bongkar-muat penumpang.

Pemerintah daerah ingin menata kawasan pinggir Sungai Mentaya sebagai kawasan wisata. Apalagi lokasi dermaga Terminal Sampit Pelabuhan Sampit berdampingan dengan objek wisata kota yakni ikon Patung Jelawat.

Sementara itu, General Manager PT Pelindo III Cabang Sampit, Irsyam Bakri mengatakan, pihaknya siap memindahkan bongkar-muat barang atau kargo dari Sampit ke Bagendang. Bahkan tahun ini dilakukan perpanjangan dermaga 200 meter untuk mengantisipasi meningkatnya aktivitas.

Namun pihaknya berharap masih bisa tetap mengoperasionalkan bongkar-muat penumpang di Sampit. Agar tetap sejalan dengan keinginan pemerintah daerah menjadikan kawasan itu sebagai kawasan wisata, pihaknya berencana membangun ulang terminal penumpang dengan konsep modern berkapasitas 1.500 orang, ditambah hotel dan pertokoan.

"Kami akan fokus membangun terminal penumpang di Sampit sesuai keinginan pemerintah daerah agar bisa menjadi destinasi wisata. Jadi nanti ikon kota Patung Jelawat saling mendukung dengan terminal penumpang kami dengan konsep pariwisata," kata Irsyam.

Rencana induk pengembangan Pelabuhan Sampit memang ingin memisahkan aktivitas bongkar-muat barang dan penumpang. Alasannya adalah pertimbangan faktor keamanan, serta aksesibilitas dan kemudahan pada moda transportasi.