Petani Kotim cemas 200 hektare padi dilanda kekeringan

id Petani Kotim cemas 200 hektare padi dilanda kekeringan,Sawah,Kemarau,Sampit,Dinas Pertanian

Petani Kotim cemas 200 hektare padi dilanda kekeringan

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur, I Made Dikantara. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyatakan kekeringan mulai mencemaskan petani setempat karena tanaman padi mereka rentan diserang penyakit.

"Masih bisa tumbuh asal dalam waktu dekat ada hujan. Mudah-mudahan ada hujan sehingga kekeringan ini tidak lama karena kalau sampai satu bulan lagi maka padi bisa mati," kata Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur I Made Dikantara di Sampit, Minggu.

Ia mengatakan dampak kekeringan mulai dirasakan petani, antara lain di Desa Lempuyang Kecamatan Teluk Sampit. Saat ini sekitar 200 hektare padi di desa itu tak bisa lagi diairi karena cadangan air di sekitar sawah mengering.

Desa Lempuyang merupakan lumbung padi Kotawaringin Timur. Luas tanam padi di kawasan itu meningkat, bahkan luasan yang biasanya hanya sekitar 1.500 hektare, tahun ini siap ditanami sekitar 5.000 hektare.

Petani setempat makin bersemangat menanam padi. Padi yang ditanam lebih dahulu, saat ini mulai mengurai sehingga cukup aman, namun padi yang ditanam sebulan terakhir ini rawan mati akibat kekeringan.

Petani bersama pemerintah daerah sebenarnya sudah mengantisipasi dengan membuat dam. Namun, cadangan air di tempat itu sudah habis dalam dua minggu sehingga kini tidak ada lagi air untuk mengairi sawah.

Petani sudah menyiapkan mesin pompa air untuk menyedot air dan dialirkan ke sawah. Namun, sumber air di sekitar lokasi itu kini juga mengering.

"Kekeringan juga bisa memicu munculnya hama ulat grayak dan penyakit lainnya. Padahal petani mau menanam lagi, jadi terpaksa ditunda menunggu hujan," kata Made.

Pada musim tanam April-September ini, petani Desa Lempuyang berupaya meningkatkan luas tanam. Pemerintah daerah juga cukup banyak menyalurkan bantuan pertanian ke desa itu karena melihat keseriusan petani dan potensi pertanian di desa setempat.

Beberapa tahun terakhir, Kotawaringin Timur sudah surplus beras. Tahun lalu, kabupaten yang terdiri 17 kecamatan itu surplus beras sekitar 3.000 ton.

Pemerintah daerah terus memacu produksi beras di daerah itu untuk mengimbangi laju pertumbuhan penduduk.

Saat ini jumlah penduduk Kotawaringin Timur terbanyak di Kalimantan Tengah, yaitu lebih dari 500.000 orang. Bahkan, banyak warga di areal perusahaan yang diduga belum melaporkan diri sehingga belum terdata.