Diduga depresi, buruh bangunan nekat gantung diri

id Diduga depresi, buruh bangunan nekat gantung diri,tukang bangunan,buruh bangunan,Wakapolres Palangka Raya Kompol M Z Rofik

Diduga depresi, buruh bangunan nekat gantung diri

Wakapolres Palangka Raya Kompol M Z Rofik (kanan) didampingi Kasat Reskrim AKP Harman Subarkah melihat kondisi korban gantung diri di ruang kamar jenazah RSUD dr Doris Sylvanus, Selasa (21/8/18). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo)

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Diduga mengalami depresi berat seorang tukang bangunan bernama Sukatmono (43) warga Jalan Mutiara I, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di dapur kamar barak yang di sewanya.

"Diduga kuat korban mengalami depresi karena bercerai dengan istrinya dan belum lama ini anaknya meninggal dunia, sehingga korban tinggal di barak hanya sebatangkara," kata Wakapolres Palangka Raya Kompol M Z Rofik, Selasa. 

Ia juga menambahkan, selain itu korban juga diduga kuat tidak sanggup membayar sewa barak yang ia sewa. Selama beberapa bulan yang bersangkutan tinggal di barak tersebut, sudah enam bulan ia tidak membayar sewa barak kepada pemiliknya. 

"Hal tersebut juga salah menjadi penyebab korban mengakhiri hidupnya dengan cara seperti itu. Sedangkan hasil visum di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, kasus tersebut murni karena gantung diri karena tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di bagian tubuhnya," ucap perwira berpangkat melati satu tersebut. 

Di lokasi kejadian, Irnardi (50) yang tidak lain tetangga korban sekaligus penjaga barak yang pertama kali menemukan korban dengan kondisi tergantung dengan menggunakan sutas tali nilon berwarna merah dibagian leher. 

Inardi menjelaskan, sebelum korban ditemukan dengan tergantung, dirinya sekitar pukul 09.30 WIB melintas di depan pintu barak yang bersangkutan. 

Dengan tidak sengaja melihat pintu baraknya dalam kondisai terbuka. Ketika itu dirinya berusaha menyapa korban siapa tahu berada di dalam barak. 

"Ketika saya ketuk dan panggil namanya beberapa kali, tetapi tidak ada jawaban. Saya memastikan bahwa ada atau ngak yang bersangkutan, saya masuk dan terkejut melihat korban sudah dengan posisi tergantung di bagian dapur," beber Inardi. 

Selanjutnya, melihat korban dengan kondisi tergantung, Inardi langsung berteriak minta tolong dan memanggil tetangga yang tidak jauh berada di barak tersebut. 

"Kami tidak berani mengevakuasi dan sesegera kami melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian setempat. Tidak lama kepolisian datang melakukan olah TKP serta mengevakuasi jenazah korban ke rumah sakit untuk dilakukan visum," katanya.