Sebuah perusahan media sosial yang bertindak atas petunjuk dari firma cybersecurity bernama FireEye mengatakan pada Selasa (21/8), bahwa akun-akun itu mempromosikan propaganda Iran, termasuk diskusi tentang tema "anti-Saudi, anti-Israel dan pro-palestina."
"Kami telah menghapus 652 halaman, grup dan akun untuk perilaku tidak autentik yang terkoordinasi yang berasal dari Iran dan menargetkan orang-orang di berbagai layanan internet di Timur Tengah, Amerika Latin, Inggris dan Amerika Serikat," kata kepala kebijakan keamanan siber di Facebook, Nathaniel Gleicher, dalam sebuah unggahan blog.
Twitter sendiri menyebut upaya yang dilakukan oleh akun-akun tersebut sebagai "tindakan manipulasi yang terkoordinasi."
Upaya untuk mempengaruhi, seperti yang dijelaskan oleh FireEye, dimulai sejak tahun lalu dan terus berlanjut hingga bulan ini, kata perusahaan dalam sebuah unggahan blog.
"Namun, penting untuk dicatat bahwa kegiatan tersebut nampaknya tidak dirancang secara khusus untuk mempengaruhi pemilihan paruh waktu AS pada pertengahan Juli 2018," kata FireEye. Demikian dilansir dari Reuters.
Penerjemah: Fathur Rochman