Penyebab kematian ikan Sungai Seranau belum diketahui

id ikan mati,sungai seranau,polres kotim

Penyebab kematian ikan Sungai Seranau belum diketahui

Ribuan jenis ikan di sungai Seranau, desa Sebabi, Kecamatan Telawang, Kabupatrn Kotawaringin Timur, Kalteng di temukan mati. Masih belum diketahui secara pasti penyebab kematian ribuan ikan tersebut. (Ist)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Kepolisian Resor Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah menyelidiki kematian ribuan ikan di aliran Sungai Seranau, Desa Sebab, Kecamatan Telawang.

"Tim kami sekarang sudah dilapangan untuk melakukan penyelidikan atas kematian ribuan ikan tersebut," kata Kapolres Kotawaringin Timur AKB Mohammad Rommel di Sampit, Selasa.

Rommel mengaku masih belum diketahui secara pasti penyebab kematian ribuan ikan tersebut, dan tim sedang mengumpulkan data serta fakta di lapangan.

"Jika ada ditemukan pidana atas kasus tersebut maka akan kami lanjutkan pada proses penyidikan dan siapapun pelakunya akan kami tindak tegas sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku," tegasnya.

Berdasarkan informasi kematian ikan tersebut sudah berlangsung dalam beberapa hari terakhir, namun baru pada Selasa (28/8) dilaporkan ke polisi.

Sementara itu, Camat Telawan Sugianto membenarkan atas kejadian tersebut dan sekarang sudah ditangani aparat kepolisian.

"Saya mendapat laporan warga pada Senin (27/8), dan saya sudah memerintahkan petugas kecamatan, kepala desa setempat, dan aparat terkait lainnya untuk turun kelapangan menangani permasalahan ini," ujarnya menerangkan.

Sugianto mengaku belum mengetahui penyebab kematian ribuan ikan tersebut apakah akibat pencemaran lingkungan, diracun atau tuba.

"Kami berharap kasus ini bisa dengan segera diungkap agar bisa dilakukan langkah lebih lanjut," ungkapnya.

Lebih lanjut Sugianto mengatakan, pihak kecamatan masih belum bisa mengambil keputusan untuk penganan bangkai ribuan ikan yang mencemari air sungai tersebut.

"Kami imbau kepada seluruh warga masyarakat untuk tidak memanfaat air sungai yang tercemar bangkai ribuan ikan tersebut. Selain tercemar juga kita belum mengetahui air sungai tersebut mengandung racuan atau lainnya," demikian Sugianto. 

Sementara itu, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kotawaringin Timur sampai saat ini belum memberikan keterangan maupun penjelasan terkait kematian ribuan ikan tersebut.