Reses di Kotim, anggota DPRD Kalteng banyak terima keluhan ini

id Reses di Kotim, anggota DPRD Kalteng banyak terima keluhan ini,Reses,Kotim,Sampit

Reses di Kotim, anggota DPRD Kalteng banyak terima keluhan ini

Rombongan anggota DPRD Kalteng berfoto dengan Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri saat reses di Sampit, Selasa (28/8/2018). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Fasilitas pendidikan di wilayah pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memprihatinkan sehingga harus mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah agar proses belajar dan mengajar lebih optimal.

"Sepanjang pertemuan ini, keluhan yang paling banyak disampaikan tadi adalah masalah pendidikan. Ada yang kekurangan ruang kelas, atap sekolah ambruk, rumah dinas guru hancur, kekurangan guru, kekurangan lahan untuk praktik, angkutan untuk pelajar dan lainnya," kata Totok Sugiyarto, koordinator tim reses DPRD Kalimantan Tengah daerah pemilihan Kotawaringin Timur dan Seruyan di Sampit, Selasa.

Sebanyak lima anggota DPRD Kalimantan Tengah menggelar pertemuan dengan jajaran Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur dalam rangka reses. Mereka adalah Syamsul Hadi, Totok Sugiyarto, HM Fakhruddin, Hj Putri Noor Hajah dan Wakil Ketua DPRD Kalteng, Heriansyah.

Tim diterima Wakil Bupati HM Taufiq Mukri. Turut hadir camat, lurah, kepala desa dan sejumlah kepala satuan organisasi perangkat daerah.

Saat sesi dialog, banyak aspirasi yang disampaikan camat, lurah dan kepala desa. Namun sejak awal sampai akhir acara, usulan yang disampaikan peserta umumnya terkait minimnya sarana pendidikan di kawasan pelosok.

Usulan disampaikan dengan harapan agar pemerintah provinsi memberi bantuan karena dana yang dimiliki pemerintah kabupaten cukup terbatas. Apalagi untuk sekolah tingkat SMA sederajat, kini menjadi kewenangan pemerintah provinsi.

"Rumah guru dibangun 1986 makanya kondisinya parah. Kalau tidak percaya, silakan datang cek ke lokasi. Kasihan guru harus bolak-balik ke Parenggean karena rumah dinasnya rusak. Ada juga ruang kelas yang tidak bisa dipakai karena lantainya anjlok," kata Suroto, dari Desa Sari Harapan Kecamatan Parenggean.

Anggota DPRD Kalteng HM Fakhruddin juga mengaku banyak mendapat aspirasi terkait kondisi fasilitas pendidikan. Umumnya mengeluhkan kondisi bangunan fisik yang sudah tidak layak lagi karena bangunan berusia tua.

"Dari Desa Parit Kecamatan Cempaga Hulu juga ada usulan perbaikan rumah dinas kepala sekolah dan guru. Bangunan yang ada saat ini sudah sangat parah karena dibangun saat zaman inpres," kata Fakhruddin.

Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Ahmad Syaifudi yang mendampingi tim reses mengatakan, kucuran anggaran untuk sekolah tingkat SMA sederajat di Kotawaringin Timur tahun ini cukup besar. Namun jika ada yang belum masuk program bantuan, pihaknya siap kembali mengupayakan anggarannya.

Sementara itu, Totok Sugiyarto mengatakan, perlu sinergitas Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur untuk peningkatan sarana pendidikan. Untuk tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama, Totok yakin pemerintah kabupaten bisa menanganinya secara bertahap, namun pemerintah provinsi juga perlu membantu sesuai kemampuan keuangan daerah.