Ribuan masyarakat Kalteng ikut pecahkan rekor MURI tari gemu famire

id Tari Gemu Famire pecahkan rekor muri,kalteng ikut pecahkan rekor muri Tari Gemu Famire,Danrem 102 panju Panjung 2018, Kolonel Infantri Harnoto ,rekor

Ribuan masyarakat Kalteng ikut pecahkan  rekor MURI tari gemu famire

Ribuan peserta mengikuti Tari Gemu Famire di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (4/9/18). (Foto AntaraKalteng/Rendhik Andika)

Di tari itu, kita harus menyamakan irama, nada dalam satu kegembiraan. Maknanya jangan sampai perbedaan dijadikan alasan memecah belah kebersamaan dan persatuan yang ada
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Sebanyak 8.000 warga di Provinsi Kalimantan Tengah ikut menyemarakkan gelaran Tari Gemu Famire yang bertujuan memecahkan rekor di Museum Rekor Indonesia (MURI) sekaligus memeringati rangka HUT Ke-73 TNI tahun 2018.

"Tarian ini dilaksanakan serentak se-Indonesia. Khusus di Kalteng, Korem 102 Panju Panjung beserta jajaran dialokasikan 8.000 peserta mengikuti tarian massal itu," kata Danrem 102 panju Panjung, Kolonel Infantri Harnoto di Palangka Raya, Selasa.

Dia menerangkan, ke-8.000 peserta menari Gemu Famire di Kalimantan Tengah dibagi di enam lokasi berbeda yakni di Kota Palangka Raya, Kabupaten Kapuas, Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Kotawaringin Timur dan Kabupaten Kotawaringin Barat.

"Untuk di Palangka Raya, senam tersebut dikoordinasi oleh Korem 102 Panju Panjung sementara untuk di daerah dikoordinasi oleh Kodim wilayah masing-masing," kata Harnoto.

Dia menerangkan, diantara peserta tari Gemu Famire di Kalimantan Tengah diikuti oleh TNI, Polri, pemerintah kabupaten/kota, mahasiswa dan siswa.

"Khusus untuk di Kota Palangka Raya target peserta sebanyak 1.400 orang. Namun jumlah pesertanya mencapai 2.384 orang," kata Harnoto usai acara di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio mengaku gembira dengan pelaksanaan acara dalam menyambut HUT ke-73 TNI tersebut.

Menurut Mofit, Tari Gemu Famire yang merupakan salah satu budaya di Indonesia itu mencerminkan kebahagiaan dalam keharmonisan.

"Di tari itu, kita harus menyamakan irama, nada dalam satu kegembiraan. Maknanya jangan sampai perbedaan dijadikan alasan memecah belah kebersamaan dan persatuan yang ada," kata Mofit.

Tari Gemu Famire sendiri dilaksanakan untuk mencatatkan sejarah dalam rekor MURI yang diikuti 300.000 personel itu diselenggarakan serentak di seluruh wilayah Indonesia.