Kuala Pembuang (Antaranews Kalteng) - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah Purwadi mengatakan, partisipasi pria di daerah tersebut untuk menggunakan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang masih sangat rendah.
"Kesadaran masyarakat Seruyan untuk program KB sudah cukup tinggi, namun untuk MKJP masih cukup rendah," kata Kepala DP3AP2KB Seruyan Purwadi di Kuala Pembuang, Kamis.
Ia mengatakan, pada tahun lalu tercatat hanya lima warga Seruyan menjadi peserta pelayanan akseptor KB menggunakan Medis Operasi Pria (MOP) atau vaksektomi.
"Meski jumlah peserta masih rendah, tapi sudah cukup bagus jika dibanding tahun-tahun sebelumnya tidak ada satu pun pria mengikuti program MKJP," katanya.
Ia menjelaskan, selama ini penggunaan alat kontrasepsi KB jenis pil dan suntik telah menjadi alat kontrasepsi yang paling diminati masyarakat di Seruyan.
"Akseptor memilih pil dan suntik karena mudah diperoleh, penggunaannya dirasa lebih praktis, dan dari segi biaya juga sangat terjangkau," katanya.
Berdasarkan data realisasi peserta KB baru 2017 di sepuluh kecamatan yang ada di Seruyan, dari 500 akseptor hampir 90 persen atau 390 akseptor di antaranya memilih untuk menggunakan pil dan suntik.
"Banyaknya pengguna alat kontrasepsi jangka pendek mungkin karena masyarakat belum memahami betul cara penggunaan alat kontrasepsi lainnya seperti IUD, implant (susuk), atau alat kontrasepsi jangka panjang seperti MOP dan Modus Operasi Wanita (MOW)," katanya.
Ia menambahkan, DP3AP2KB melalui penyuluh yang ada di lapangan akan terus mendorong masyarakat untuk menjadi peserta KB aktif. Meski demikian, penyuluh KB pada hakekatnya hanya memberikan informasi dan tidak dapat memaksakan kehendak peserta. Penyuluh KB hanya dapat memberikan saran sesuai dengan kondisi akseptor.
Menurutnya, penggunaan alat kontrasepsi jangka panjang seperti MOW atau MOP tidak akan mengganggu aktivitas seksual seseorang. Metode MOW atau MOP tetap bisa memberi kepuasan bagi penggunanya, dan penggunaan alat kontrasepsi seperti IUD, susuk, kondom, dan MOP atau MOW ini biasanya hanya digunakan peserta KB yang pemikirannya lebih maju.
"Meski begitu, kita berharap dan terus mendorong masyarakat secara umum tetap dapat berpartisipasi menjadi peserta KB aktif," katanya.
Berita Terkait
Pemkab lanjutkan peningkatan Jalan HM Arsyad Sampit
Minggu, 14 Januari 2024 7:23 Wib
Pemkot Palangka Raya canangkan 12 Kampung KB cegah stunting
Jumat, 24 November 2023 20:36 Wib
Wabup Gunung Mas dorong optimalisasi penyelenggaraan Kampung KB
Jumat, 3 November 2023 17:23 Wib
Disdalduk KB P3A Barut sosisalisasi stunting melalui LPPL Batara
Sabtu, 21 Oktober 2023 7:53 Wib
Peringati Hari Kontrasepsi Sedunia, BKKBN Kalteng laksanakan Pekan Pelayanan KB
Selasa, 26 September 2023 16:37 Wib
Pemkab-Kemenag Barito Utara teken MoU percepatan penurunan stunting
Selasa, 11 Juli 2023 16:55 Wib
Cegah stunting, Pemkot Palangka Raya canangkan 12 Kampung KB
Selasa, 27 Juni 2023 5:11 Wib
Pemkab Kotim gencarkan program KB sasar pekerja perkebunan
Jumat, 26 Mei 2023 8:31 Wib