IPSI Palangka Raya juara umum pencak silat se-Kalteng

id IPSI Kota Palangka Raya, Juara Umum, Pencak Silat se-Kalteng, Imam Abdullah, Haornas, Porprov 2018

IPSI Palangka Raya juara umum pencak silat se-Kalteng

Alet pencak silat utusan Kotawaringin Timur (kanan) melawan atlet asal Kota Palangka Raya dalam kejuaraan pencak silat tingkat dewasa se-Kalteng yang dilaksanakan di Palangka Raya,  Minggu (9/9/2018). (Foto Antara Kalteng/Adi Wibowo). 

Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Palangka Raya menjadi juara umum kejuaraan pencak silat tingkat dewasa Provinsi Kalimantan Tengah, dalam ranagka memperingati Hari Olahraga Nasional yang diselenggerakan di Palangka Raya.

"Untuk juara pertama diraih IPSI Kota Palangka Raya dengan perolehan medali, tiga emas, dua perak. Sedangkan peringkat kedua di tempati Perguruan Pencak Silat Tapak Suci Palangka Raya dengan memperoleh dua emas, dua perak dan dua perunggu," kata Sekretaris IPSI Kota Palangka Raya Imam Abdullah, Minggu malam.

Imam mengatakan, kejuaran pencak silat tersebut diikuti 164 perserta dari 13 kabupaten satu kota dan beberapa provinsi tetangga seperti Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Barat untuk memperebutkan piala KONI Kota Palangka Raya.

"Sebenarnya diadakannya kejuaran ini bertujuan untuk menambah jam terbang para atlet. Apalagi dalam waktu dekat ini banyak atlet di tingkat dewasa akan mengikuti kejuaran Pekan Olahraga Provinsi Kalteng di Kabupaten Barito Utara, pada pertengahan bulan Oktober 2018," katanya.

Imam menambahkan, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk menambah mental tanding serta mengukur kemampuan atlet dalam menghadapi event serupa dalam waktu dekat ini.

"Kami sebagai pengurus IPSI Kota setempat yakin, dengan diadakannya pertandingan semacam ini agar muncul bibit-bibit baru untuk meramaikan pencak silat di wilayah Kalteng," bebernya.

Sementara itu, pria yang juga berasal dari perguruan pencak silat Tapak Suci ini sempat mengkritik beberapa jalannya pertandingan yang di selenggerakan di Gedung Olahraga Universitas Palangka Raya. Pasalnya kepemimpinan wasit dianggap banyak yang kurang akurat dalam memimpin pertandingan.

"Saya berharap para wasit yang sering memimpin kejuaran pencak silat di Kalteng, wajib diikutsertakan kembali penataran atau pelatihan. Hal itu agar kualitas wasit bagus dan tegas sehingga tidak plin-plan ketika memimpin suatu pertandingan, seperti yang sudah-sudah sehingga banyak menuai protes oleh para peserta," tegasnya.